DBAsia News

Ronaldo Dapat Latihan Spesial dari Juventus

Cristiano Ronaldo

DBasia.news – Megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, masih penasaran mencari celah untuk mengakhiri puasa golnya di Serie A. Sejak didatangkan Juventus dari Real Madrid sebesar 100 juta plus variabel sebesar 12 juta euro, Ronaldo masih belum mencetak gol pada tiga laga awal Serie A melawan Chievo Verona, Lazio, dan Parma.

Padahal, dalam ketiga laga tersebut Massimiliano Allegri memainkannya selama 90 menit. Teori pun bermunculan dari figur-figur ternama sepak bola Italia, seperti salah satunya dari legenda Juventus, Ciro Ferrara. Ia menilai kesulitan yang dialami Ronaldo merupakan hal yang wajar karena Serie A punya kultur sepak bola berbeda dibanding La Liga, Spanyol.

Klub-klub Serie A miliki permainan terorganisir dari cara mereka mengatur pertahanan dan juga membangun serangan. Jadi, pertahanan rapat yang biasa diperlihatkan mereka sudah terbukti menyulitkan Ronaldo untuk mencetak gol – tak peduli dengan statusnya sebagai superstar dunia yang sudah meraih lima Ballon d’Or dan lima titel Liga Champions.

Juventus jelas tak mau masalah seretnya gol Ronaldo itu terus terjadi di pekan-pekan berikutnya. Mereka masih percaya cepat atau lambat gol akan datang darinya. Oleh karenanya, Bianconeri mempersiapkan program latihan khusus untuk membantu pemain berusia 33 tahun menemukan ketajamannya kembali.

 

Cristiano Ronaldo


Menurut media Italia, Tuttosport, Juve menyiapkan latihan khusus untuk Ronaldo. Mengikuti cara Madrid dalam menyiapkan program khusus kepada Ronaldo, Juve pun demikian. Jika berjalan sesuai prediksi, Ronaldo akan berada di puncak permainannya pada Januari 2019.

“Cristiano Ronaldo telah mengambil program semacam ini (latihan khusus dari Juve) untuk melangkah lebih jauh lagi, karena sepanjang musim dia telah mempelajari evolusi tubuhnya bersama pakar Real madrid. Oleh karenanya, dia beradaptasi dengan caranya bekerja. Selama bertahun-tahun Ronaldo belajar mengontrol dirinya, dia tidak punya begitu banyak enerji ketika awal bergabung,” tulis Tuttosport dalam salah satu artikelnya.

“Dia mempertimbangkan bahwa kondisi siap sejak awal musim dapat berlawanan dengan produktivitas dan menjadi lebih berisiko dengan adanya kemungkinan kelelahan, jika tidak cedera, akan meningkat sepanjang fase di musim semi. Itulah mengapa dalam beberapa tahun terakhir dia memodifikasi rencananya,” lanjut tulisan tersebut.

Wajar memang jika Ronaldo memiliki program latihan yang terencana. Usianya tak lagi muda dan Ronaldo tidak bisa selalu bermain sepanjang 90 menit, apalagi berlari menyisir sayap seperti di masa lalu bersama Manchester United dan Madrid.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?