DBasia.news – Bintang muda Real Madrid, Rodygo Goes, tidak mau ambil pusing dibanding – bandingkan dengan Cristiano Ronaldo. Rodrygo tidak memikirkan nya karena tidak ingin membebani diri, dia hanya fokus kepada diri sendiri.
Ronaldo, 34 tahun, pergi dari Real Madrid pada 2018 setelah sembilan tahun bermain di sana, meninggalkan warisan kesuksesan dari raihan trofi dan rekor individu. Bahkan, Eden Hazard, beberapa waktu lalu mengakui tekanan mengenakan nomor punggung Ronaldo di Madrid.
“Ketika saya di lapangan, saya tidak memikirkan tentang nomor 7 yang saya miliki di punggung. Tidak mudah menggunakan nomor tersebut setelah Cristiano. Raul (Gonzalez) juga memakai itu,” tutur Hazard.
Pada usia yang baru berumur 18 tahun, baru ini menorehkan hat-trick ke gawang Galatasaray di Liga Champions, Rodrygo dilihat fans sebagai pengganti sepadan Ronaldo dan juga penghapus dahaga di drama transfer Neymar yang tak kunjung datang.
Akan tapi Rodrygo langsung skeptis menyikapi perbandingannya dengan Ronaldo. Mantan pemain Santos tak mau terlalu memikirkannya karena perjalanan kariernya masih panjang, plus ia tak mau membebani dirinya dengan tekanan tersebut.
“Dapat bermain dengan Cristiano Ronaldo di Real Madrid pernah jadi impian saya dan sayang, dia pergi karena sekarang saya pikir akan sangat sulit bermain dengannya,” kata Rodrygo, sebagaimana dikutip dari AS.
“Saya pemain yang masih sangat muda untuk berbicara soal mengisi tempat yang ditinggalkan pemain seperti Cristiano Ronaldo, salah satu pemain terhebat dalam sejarah klub – jika bukan yang terbaik. Saya tak ingin membebani diri dengan tekanan menggantikan Cristiano Ronaldo.”
Striker asal Brasil itu juga memberikan wejangan kepada pesepakbola lainnya untuk menjaga ketenangan, khususnya saat menjadi sorotan utama publik dan tenar.
“Mempelajari sesuatu sebagai pesepakbola bukan hanya soal apa yang telah dilakukan di sesi latihan. Ada juga bagian dari mentalitas besar, menyiapkan diri sendiri jadi sukses tidak muncul di pikiran Anda dan tahu bagaimana caranya mengatasi ketenaran dan jangan terlalu sering membuat asumsi,” terang Rodrygo.
“Mengenai hal tersebut, ayah saya dahulu pesepakbola dan itu sangat membantu saya, memberikan saya awalan dari segi mentalitas. Saya melihatnya menjalani hal-hal yang sama terjadi kepada saya sekarang dan saya tahu saya tak boleh membiarkan seluruh perhatian ini menganggu fokus,” pungkasnya.