DBAsia News

Respons Marco Giampaolo Usai Kekalahan 0-2 Milan dari Inter Milan

DBasia.news –  Pengalaman jadi pembeda di antara AC Milan dan Inter Milan dalam laga Derby Milan atau Derby della Madoninna. Hal itu diutarakan Marco Giampaolo kala Rossoneri kalah 0-2 dari Inter di San Siro.

AC Milan tidak berdaya meski tampil di depan publiknya. Pada babak pertama, Nerazzurri sejatinya sempat mencetak gol melalui Lautaro Martinez, namun dianulir karena Danilo D’Ambrosio terlebih dahulu berada pada posisi offside.

Empat menit babak kedua berjalan, Marcelo Brozovic membawa Inter unggul. Tendangan pemain tim nasional Kroasia itu sempat mengenai pemain Milan sebelum mengecoh Gianluigi Donnarumma.

Inter Milan semakin di atas angin usai Romelu Lukaku mencetak gol pada menit ke-78. Eks bomber Manchester United tersebut menanduk umpan matang Nicolo Barella.

Milan mencoba memperkecil keadaan. Namun, sembilan peluang yang tercipta sepanjang pertandingan tidak ada yang berbuah manis.

Giampaolo tak menampik jika Il Diavolo Rosso bermain kurang baik. Menurut sang pelatih, para pemain Milan tidak bisa merespons apa yang dilakukan Inter.

“Kami terlalu ragu pada awalnya. Kemudian, saat pertandingan berlangsung, Inter menunjukkan pengalaman yang lebih besar,” jelas Giampaolo kepara DAZN.

“Tujuannya adalah memecah kebuntuan. Saya tidak senang melihat kami bereaksi secara emosional sehingga kurang terorganisasi dan bersatu,” sambungnya.

“Milan berada dalam permainan dan hanya punya sedikit celah dalam hal pengalaman. Kami mampu mencapai tingkat tertentu,” tegas eks Sampdoria itu.

Giampaolo mengambil contoh, bukti AC Milan masih kalah pengalaman adalah pada duel Rafael Leao dan Diego Godin. Leao terlihat sulit menembus Godin yang bermain dalam formasi tiga bek sejajar.

“Diego Godin menghadapi Rafael Leao. Perbedaan berada di pengalaman. Satu hal positif adalah Leao tidak malu-malu menunjukkan kemampuannya,” terang Giampaolo.

Hasil tersebut menempatkan Inter Milan di puncak klasemen sementara dengan raihan 12 poin dari empat laga. Sedangkan, Milan meluncur ke posisi kesembilan dengan perolehan enam poin. Krzysztof Piatek dan kawan-kawan berpotensi mencapai hasil lebih buruk andai tim yang belum bertandingan meraih hasil maksimal.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?