DBAsia News

RB Leipzig Bisa Kejutkan Bayern Munchen

DBasia.news –  Bundesliga akan menghadirkan pertandingan besar yang mempertemukan RB Leizig kontra Bayern Munchen dalam lanjutan pekan 21 yang berlangsun di Allianz Arena, Senin (10/02) dini hari WIB.

Itu bukan sekedar pertandingan biasa dan bisa jadi menentukan jalannya persaingan merebutkan titel Bundesliga. Bayern saat ini ada di puncak klasemen dengan raihan 42 poin, tepat di bawah mereka Leipzig dengan jarak satu poin (41 poin).

Borussia Dortmund dan Borussia Monchengladbach menjadi tim yang paling diuntungkan dari pertandingan tersebut, entah nantinya Bayernatau Leipzig yang memenangi laga – atau berakhir imbang, sebab Dortmund dan Gladbach mengekor keduanya di peringkat tiga dengan raihan 39 poin.

Persaingan Bundesliga musim ini memang berlangsung seru dibanding musim-musim sebelumnya. Leipzig, Dortmund, dan Gladbach bersaing ketat untuk mengakhiri dominasi Bayern. Bahkan pelatih Leipzig, Julian Nagelsmann, sudah terang-terangan menegaskan ambisinya untuk menghentikan Bayern meraih titel Bundesliga.

“Saya pikir kami (Leipzig) semua telah berada pada posisi untuk menantang Bayern. Bukan hanya Bayern – ada juga banyak tim menarik musim ini, dengan banyaknya pergantian pelatih dan perubahan (dalam skuat),” tutur Nagelsmann di Kicker.

Menjelang pertandingan tersebut, statistik memihak kepada tuan rumah, Bayern Munchen, seperti halnya memenangi tiga laga terakhir Bundesliga di kandang atas Leipzig tanpa pernah kebobolan.

Kendati demikian, ada beberapa alasan yang dirangkum BolaSkor.com dari berbagai sumber bagi Leipzig untuk mengejutkan Bayern di Allianz Arena. Berikut faktor-faktor yang dapat membawa Leipzig meraih kemenangan bersejarah di markas Bayern:

1. Pertahanan Rapuh Bayern Munchen

Pertahanan Bayern masih yang terbaik di Bundesliga bersama dengan Gladbach dan baru kebobolan 23 gol – sementara Leipzig 25 gol. Tapi, baru ini Bayern kebobolan tiga gol kala menang 4-3 atas Hoffenheim di DFB Pokal. Tiga gol itu cukup membuat pelatih interim, Hans-Dieter Flick khawatir.

“Sudah tentu lini belakang kami membuat saya sangat marah. Tapi kalau mengganti seorang pemain setiap melakukan kesalahan, saya akan sulit memainkan 11 pemain yang tepat di atas lapangan,” cetus Flick.

“Pada hari Minggu (kontra Leipzig) nanti, kami semua harus mengeluarkan performa terbaik sepanjang 90 menit.” tegas Flick. “Itulah alasan kenapa saya begitu diliputi kekhawatiran untuk pertandingan Minggu nanti. Kami sudah tahu apa taruhannya,” urainya.

Leipzig telah mencetak 53 gol sejauh ini di Bundesliga – penilik serangan terbaik ketiga – dan Bayern tak bisa lagi bertahan seperti saat melawan Hoffenheim.

2. Ketajaman Timo Werner

Hampir sebagian besar gol-gol Leipzig musim ini datang dari striker timnas Jerman, Timo Werner. Penyerang berusia 23 tahun telah mencetak 20 gol di Bundesliga dan berada di bawah Robert Lewandowski yang sudah menorehkan 22 gol musim ini.

Werner ancaman nyata pertahanan Bayern. Apalagi, ancaman dari lini depan Leipzig bukan hanya dari Werner semata, karena mereka masih memiliki Patrik Schick, Yussuf Poulsen, Emil Forsberg, dan rekrutan anyar dari Dinamo Zagreb, Dani Olmo.

3. Pengalaman Julian Nagelsmann

Usia Julian Nagelsmann terpaut 22 tahun lebih muda dari Hans-Dieter Flick, pelatih Bayern. Uniknya, ketika berbicara soal pengalaman, Nagelsmann unggul karena telah mulai melatih Hoffenheim pada 2016-2019 dan kemudian ke Leipzig.

Sementara itu Flick lebih banyak menghabiskan waktu sebagai asisten pelatih di RB Salzburg, timnas Jerman, dan Bayern Munchen. Sebelumnya, Flick melatih Victoria Bammental dan Hoffenheim.

Meski telah terlebih dahulu melatih, nama Flick baru mulai terdengar kala ia melatih Bayern menggantikan Niko Kovac pada 2019. Sementara itu Nagelsmann sudah memainkan 162 laga kompetitif dari Hoffenheim ke Leipzig dan memenangi lebih dari setengah laga itu (83 laga) – kalah 42 kali.

Keunggulan dari sisi pengalaman Nagelsmann itu bisa membantu Leipzig memenangi laga melawan Bayern, meski pada akhirnya bergantung kepada pemain-pemain yang bertanding.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?