DBAsia News

PSG Harus Contoh Real Madrid

Thomas Tuchel

DBasia.news – Manajemen Paris Saint Germain telah melakukan banyak investasi dengan membeli pemain top berharga selangit. Sebut saja Edinson Cavani, Neymar, sampai Kylian Mbappe. PSG memang berhasil menjadi juara Ligue 1 Prancis. Tapi target utama tim adalah juara Liga Champions.

Pelatih PSG, Thomas Tuchel pun mendesak anak asuhnya untuk mencontoh keyakinan yang dimiliki tim Real Madrid bila ingin sukses menjadi juara Liga Champions. Untuk diketahui, raksasa La Liga Spanyol tersebut merupakan tim dengan gelar juara Liga Champions terbanyak lewat 13 titel.

Yang perlu jadi sorotan, dalam kurun waktu lima edisi terakhir, Madrid hanya sekali gagal juara yaitu tahun 2015. “Real Madrid selalu bermain dengan cara yang mereka yakini bahwa mereka dapat memenangkan Liga Champions,” kata Tuchel kepada L’Equipe, sebagaimana dikutip oleh Diario AS.

“Real Madrid memiliki generasi pemain yang tahu cara memenangkan pertandingan besar, mereka tahu cara menahan tekanan,” Tuchel menambahkan.

Tuchel pun mencontohkan sepak terjang Madrid di Liga Champions musim lalu. Tim asuhan Zinedine Zidane nyaris tersingkir dari Juventus di perempat final. Lalu mengalami hal sama saat bersua Bayern Muenchen di semifinal. Namun nyatanya, Garteh Bale dan kawan-kawan tetap menjadi juara.

“Itu sesuatu yang saya ingin lihat ada di PSG. Mungkin kami kehilangan keyakinan yang dimiliki Madrid. Karena mereka memiliki pengalaman dalam permainan ini, dan mereka menunjukkan lagi dan lagi. Mereka tahu bahwa pada akhirnya bisa memenangkan pertandingan,” Tuchel mengungkapkan.

PSG sendiri bertemu Madrid di babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Pada pertemuan pertama, Neymar dan kawan-kawan kalah 1-3. Sedangkan pada leg kedua, PSG kandas dengan skor 1-2.

“Saya kembali melihat jalannya pertandingan leg kedua dengan staf pelatih saya, dan Anda bisa merasakan bahwa PSG tidak sepenuhnya yakin bisa memenangkannya, tidak seperti banyak pemain Real Madrid,” mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund itu menuturkan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?