DBasia.news – Perjalanan karier kiper asal Argentina, Emiliano Martinez sebagai pesepak bola profesional bukanlah jalan yang mulus dan penuh lika liku. Kariernya sempat berada di titik nadir namun ia tidak menyerah dan kebangkitan kariernya kini dapat menjadi panutan pesepak bola muda.
Jika ditanya sembilan tahun silam tidak akan ada menyangka Emiliano Martinez menjadi kiper utama timnas Argentina. Situasi yang dialaminya saat ini benar-benar berbalik 180 derajat dari masa-masanya membela Arsenal.
Pada pertengahan Juni 2020 kala Bernd Leno cedera pasca liga dimulai kembali setelah jeda virus corona di Arsenal, Mikel Arteta langsung menjadikan Martinez sebagai kiper utama dan kans itu tidak disia-siakannya.
Pada pertengahan Juli Squawka mengeluarkan data bahwa Martinez memiliki persentase penyelamatan terbaik di Premier League musim ini. Satu-satunya kiper dengan penyelamatan di atas 80 persen.
Bahkan melawan Liverpool ketika Arsenal menang 2-1 Martinez melakukan delapan penyelamatan. Itu jadi catatan terbanyak untuk kiper Arsenal sejak awal musim 2016-17. Semua itu memperlihatkan bahwa Martinez memanfaatkan baik momen yang dimilikinya.
Apabila melihat perjalanan panjang Emiliano Martinez bersama Arsenal apa yang dicapainya saat ini sangatlah hebat. Martinez pada akhirnya menjadi kiper utama Arsenal ketika ia sebelumnya kalah saing dengan Wojciech Szczesny, Petr Cech, dan Bernd Leno.
Apalagi harapan Martinez bersaing di tim utama Arsenal nyaris tidak ada setelah menjalani enam kali masa pinjaman di Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham United, Wolverhampton Wanderers, Getafe, dan Reading.
Akan tapi Martinez tidak mudah menyerah. Bersama keluarganya sang istri (Mandinha) dan anak (Sandi) Martinez bekerja keras di tengah lockdown saat liga menjalani jeda.
“Istri saya berkata kepada saya di kala lockdown, ‘Mengapa kamu banyak berlatih?’ Saya pikir saya mungkin memiliki kesempatan, saya mungkin melakukannya – dan lihat, saya memilikinya,” tutur Martinez dikutip dari Mirror.
“Saya memiliki gawang ukuran penuh di kebun saya. Segera setelah itu terjadi, pelatih kebugaran mengirimi kami sebuah program. Itu adalah sesuatu yang telah saya lakukan sejak lockdown jadi ketika saya kembali dengan tim saya merasa sangat hebat.”
“Saya punya peluncur bola, seseorang harus memberi saya bola. Istri saya biasa melempar bola tetapi dia sangat buruk.”
“Saya sedang bermain dengan anak lelaki saya, dia juga mencoba memasukkan bola ke dalam peluncur bola. Itu sulit, saya kelelahan pada pukul sembilan pagi!”
Kerja Keras dan Kesabaran Emiliano Martinez
Selama delapan tahun membela Arsenal sejak pindah dari akademi Independiente Martinez memang belum meraih trofi prestisius. Martinez baru mempersembahkan titek Community Shield pada 2014 dan 2015. Tak ayal ia senang kala menjadi kiper utama Arsenal.
Maklum saja Martinez bercerita dirinya bukan orang berada dan lahir dalam keluarga yang ekonominya pas-pasan. Membuat keputusan pindah pada usia muda tidak mudah, apalagi meninggalkan keluarga yang kesulitan ekonomi, namun Martinez mengikuti kata hatinya.
“Dalam pikiran saya, tidak mungkin saya akan meninggalkan keluarga saya. Itu bukan latar belakang yang buruk, tetapi keluarga saya banyak kesulitan dalam hal keuangan,” cerita Martinez.
“Ketika agen saya menelepon dengan tawaran untuk menandatangani kontrak dengan Arsenal, saya melihat saudara lelaki dan ibu saya menangis, mengatakan, ‘Tolong jangan pergi’. Tapi saya juga melihat ayah saya menangis larut malam karena dia tidak bisa membayar tagihan.”
“Saya harus berani pada saat itu, karena saya berkata ‘ya’ untuk mereka. Saya ingat hari ketika saya dan kakak saya makan – dan bukan ibu dan ayah saya. Saya tahu persis apa yang telah mereka alami.”
“Saya tinggal di Buenos Aires dan saya hanya akan melihat mereka dua kali sebulan, ketika saya bepergian, karena mereka tidak mampu membeli bensin untuk pergi dan melihat saya bermain. Saya tahu apa yang mereka lakukan bagi saya untuk mencapai puncak,” tutur Martinez.
Pencapaian, kerja keras, dan harapan Emiliano Martinez berbuah hasil. Di final Piala FA 2019-2020 Arsenal menang 2-1 dari Chelsea dan Martinez tak kuasa menahan tangisan.
“Segera setelah saya menang, saya ingin merayakan dengan putra dan istri saya – itulah lingkaran kehidupan. Tapi ya, saya berharap seluruh keluarga saya ada di sana,” ucap Emiliano Martinez sebelum laga melawan Chelsea.
“Kami berasal dari keluarga yang miskin dan bagi mereka melihat saya memenangkan piala di depan 90.000 orang dan mendapatkan medali akan menjadi sesuatu. Saya berharap para penggemar ada di sana, itu akan menjadi final yang berbeda tetapi saya telah bekerja sepanjang hidup saya untuk ini.”
Tangisan itu menjadi luapan ekspresi Emiliano Martinez yang bersabar selama delapan tahun untuk jadi kiper utama Arsenal.
“Selama bertahun-tahun saya menunggu. Saya pikir ‘mengapa mereka tidak mempercayai saya?’ Saya pikir kesempatan itu tidak akan pernah datang,” tutur Martinez.
“Saya akhirnya menjadi kiper nomor satu dan saya siap untuk itu. Butuh waktu 10 tahun untuk sampai ke sana. Anda berlatih sebagai penjaga gawang setiap hari, tetapi tidak ada yang mempersiapkan Anda untuk kisah hidup Anda.”
“Tidak ada yang melatih Anda untuk frustrasi, tidak ada yang melatih Anda untuk menangis. Bagaimana jika Anda tidak bermain selama empat bulan? Apakah Anda akan terus berjalan atau Anda akan mati secara mental?”
“Saya bisa melakukan lebih banyak selama bertahun-tahun, tetapi akhirnya dunia mulai melihat kemampuan saya. Saya finis di posisi tinggi dan itulah cara saya selalu ingin pergi.”
Pergi dari Arsenal dan Jadi Pahlawan timnas Argentina
Meski jadi kiper utama Arsenal, Martinez tetap pergi ke Aston Villa pada 2020 dengan mahar mencapai 20 juta poundsterling. Ia bersikeras pergi dengan keyakinan pindah ke Villa adalah peningkatan dari kariernya di Arsenal.
Mikel Arteta masih memercayai Bernd Leno di Arsenal dan pergi jadi keputusan terbaik Martinez. Di Villa posisinya tak tergoyahkan sebagai kiper utama yang bermain rutin di Premier League.
Di kala rekan setimnya seperti Jack Grealish dan Tyrone Mings mencapai kesuksesan final Piala Eropa 2020 dengan timnas Inggris, Martinez melakukan apa yang sebelumnya tak bisa dilakukan Sergio Romero sebagai kiper timnas Argentina.
Pada usia 28 tahun Martinez membawa Argentina ke final Copa America 2021, melakukan tiga penyelamatan pada drama adu penalti kontra Kolombia di semifinal.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Mereka (Kolombia) membawa kami ke adu penalti dan itu masalah keberuntungan, hari ini giliran saya untuk meraih kemenangan,” ujar Martinez.
“Semua saat-saat sulit itu, apa yang saya derita, melihat ayah saya menangis karena kami tidak dapat membayar tagihan…. hanya itu yang saya tahu.”
“Saya tidak bisa membiarkan keluarga saya menderita seperti itu selama sisa hidup mereka. Jadi ketika saya melihat kembali sekarang, itu adalah hal yang indah.”
Kapten sekaligus megabintang Argentina Lionel Messi bahkan sama sekali tak meragukan Martinez kala drama adu penalti terjadi.
“Adu penalti adalah keberuntungan total, tetapi kami tahu Emiliano akan menghentikan setidaknya dua. Dia pantas mendapatkannya, dia adalah monster penjaga gawang,” ucap Messi.
Kendati status Martinez kini bukan lagi sebagai pemain pinjaman, melainkan kiper utama Villa dan Argentina, kerendahan hatinya tetap dijaga baik olehnya. Tiga bulan sebelumnya (April 2021) Martinez berbicara mengenai Messi yang nyatanya menjadi doa dan harapan yang terwujud.
“Piala Dunia adalah satu-satunya hal yang hilang dalam karier Leo. Dia yang paling banyak menang di dunia. Semua orang ingin dia memenangkannya, hanya karena dia adalah Lionel,” ucap Martinez berharap.
“Bagi saya, akan menjadi kesenangan dan kehormatan untuk memenangkan sesuatu bersamanya di lapangan. Akan luar biasa bagi kami yang bermain dengan Leo.”
“Jika Argentina memenangkan Piala Dunia atau Copa America, saya akan lebih bahagia untuk Messi daripada untuk diri saya sendiri.”
Doa Martinez terwujud. Argentina memenangi Copa America 2021 dengan mengalahkan rival Brasil melalui skor 1-0 di final. Messi dan Martinez bermain satu tim dan La Pulga mengakhiri penantian gelar dengan timnas setelah empat kali mencapai final turnamen besar.
-
Lineker: Messi Tak Akan Sukses di Premier League adalah Opini Bodoh
-
Kiper Aston Villa Tunjuk Ronaldo dan Lakukan Psywar kepada Fernandes
-
Pelatih Tim Nasional Argentina Beri Komentar Terkait Keputusan Messi Bertahan di Barcelona
-
Ditinggal Emiliano Martinez, Arsenal Datangkan Penjaga Gawang Asal Islandia
-
Arsenal dan Aston Villa Sepakati Transfer Kiper Emiliano Martinez Sebesar 16 Juta Poundsterling