DBasia.news – El Clasico yang berlangsung November 2002 lalu memang hanya berakhir imbang tanpa gol. Namun Clasico itulah yang menjadi salah satu pertemuan Barcelona kontra Madrid yang paling dikenang dalam sejarah sepak bola Spanyol.
Kala itu, kelompok fans garis keras Barcelona bernama Els Boixos Nois melempar kepala babi yang masih berlumuran darah ke lapangan pertandingan. Kepala babi itu ditujukan kepada Luis Figo, pemain yang mereka anggap pengkhianat.
Pertandingan itu dikenang dengan sebutan El Partido de La Verguenza (Pertandingan Memalukan).
Apa yang membuat fans Barca begitu membenci Figo adalah keputusan kontroversialnya pindah ke seteru abadi, Madrid. Padahal, dia begitu disayangi publik Camp Nou dan sempat dipilih jadi kapten sepeninggal Pep Guardiola dan Miguel Nadal.
Luis Figo
Figo pergi karena tergoda tawaran Madrid, yang coba memanfaatkan kisruh manajemen Barca sepeninggal Josep Lluis Nunez, Presiden legendaris Barcelona. Pada akhirnya, Figo lebih dikenang sebagai pengkhianat Barcelona dan legenda bagi Madrid di Spanyol.
Pengingat itulah yang digunakan oleh Ernesto Valverde, pelatih Barcelona, jelang El Clasico saat ini di pekan 10 LaLiga, di mana untuk kali pertama sejak 2007, tidak ada dua megabintang, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Messi cedera dan Ronaldo telah pergi ke Juventus.
“Saya hanya memikirkan tentang absennya (Dani) Carvajal. Cristiano sekarang (hanya) sejarah. Terkait Messi, kami sudah membalikkan situasi. Kami harus mengambil langkah lebih besar dari yang kami lakukan melawan Inter (Milan, di Liga Champions),” tutur Valverde di Marca.
“Langka menyiapkan Clasico tanpanya (Messi), tapi tim siap secara mental. Clasico nanti tidak kurang tanpa Messi dan Cristiano. Clasico-Clasico sudah ada sebelum mereka. Ada tensi, ada kepala babi yang dilempar,” pungkasnya.
Tentu saja tidak ada skenario pengkhianatan di Clasico nanti. Valverde hanya mengingatkan bahwa Clasico akan tetap seru, meski tidak ada Ronaldo dan juga Messi.