DBasia.news – Legenda AC Milan, Paolo Maldini, geram dengan publik yang hanya mengenang dirinya kala Milan kalah di final Liga Champions 2005 dari Liverpool.
Dalam laga yang digelar di Kota Istanbul Turki, Milan sempat unggul 3-0 di babak pertama. Rossoneri pun berada di atas angin.
Namun, keajaiban tiba-tiba menghampiri Liverpool. The Reds berhasil menyamakan kedudukan jadi 3-3 hanya dalam waktu enam.
Pada akhirnya pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti dan Milan kalah di babak tos-tosan.
“Gol saya di Final 2005 adalah gol tercepat dan terindah di Final Liga Champions, yang paling dramatis untuk membuktikan bahwa segala sesuatu tidak dapat diterima begitu saja dan itu adalah ketidakpastian yang membuat olahraga menjadi luar biasa,” kata Maldini di Soccerway.
“Itu membuat saya tertawa bahwa saya memainkan delapan final Liga Champions dan memenangkan lima di antaranya, tetapi orang-orang sepertinya hanya mengingat yang satu itu. Itu meninggalkan tanda penting.”
“Kami adalah favorit, kami bermain jauh lebih baik daripada Liverpool dan momentum pertandingan tidak pernah benar-benar berubah terpisah dari enam menit itu. Kami secara konsisten berbahaya ketika menyerang.”
“Tetapi ketika Anda menerima situasi yang menyakitkan ini, menjadi lebih mudah bagi Anda untuk memiliki kesempatan lain untuk menebusnya,” Maldini menambahkan.
-
Kapten AC Milan Pertanyakan Keputusan Wasit Kontroversial
-
Milan Buka Negosiasi Dengan Lecce Bahas Transfer Empat Pemain Berbeda
-
Zlatan Ibrahimovic Beri Bocoran Masa Depannya
-
Derby Milan Jadi Ajang Pembuktian Rossoneri Tidak Bergantung Dengan Ibrahimovic
-
Direktur AC Milan Ungkap Rencana di Bursa Transfer Musim Dingin 2022