IDNGoal.news, Sejak kasus Calciopoli tahun 2006 yang lalu, nama Juventus sering dikaitkan dengan berbagai kontroversi perihal wasit. Namun sang legenda sekaligus wakil presiden, Pavel Nedved, hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah terjadi.
Kasus pengaturan skor yang terjadi pada tahun 2006 silam membuat Juventus harus terjun bebas ke Serie B. Tak hanya itu, gelar juara Serie A selama dua musim sebelumnya pun dicabut, di mana salah satunya diberikan kepada rival abadinya, Inter Milan.
Beberapa tahun berselang, Juventus menunjukkan tajinya dan berhasil mendominasi seluruh kompetisi domestik dalam empat musim terakhir. Untuk Serie A sendiri, mereka bahkan telah memenangkannya selama tujuh musim berturut-turut.
Meski telah berlalu lama, efek Calciopoli masih membuat Juventus selalu disebut jikalau terjadi kontroversi mengenai wasit. Namun Nedved, yang menjadi saksi hidup Calciopoli, menganggap hal tersebut lumrah terjadi untuk klubnya.
“Kami pantas mendapatkan semuanya di lapangan, Juventus menang dengan sepantasnya dan tidak ada yang bisa mengatakan bahwa itu karena kami bukan yang terbaik di Italia,” ujar Nedved kepada reporter seperti yang dilansir dari Football Italia.
“Saya tak ingin terlibat dalam kontroversi karena sudah seperti ini selama 100 tahun, Juventus selalu diserang,” lanjutnya.
“Bagi kami itu alamiah dan tidak memusingkan hal itu, kami hanya berpikir cara untuk maju, berkembang dan memenangkan trofi,” pungkasnya.
Juventus sempat menjadi sorotan saat menang atas Inter di laga pekan ke-35 Serie A yang lalu. Banyak publik yang menuding bahwa pemain Inter, Matias Vecino, tidak pantas mendapatkan kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap Mario Mandzukic.
-
Datangkan Vlahovic, Juventus Harus Bisa Ambil Posisi Empat Besar
-
Dybala Bicara Soal Kondisi Cederanya Saat Bela Timnas Argentina
-
Veteran Juventus Sebut Ronaldo Hengkang Di Saat yang Tidak Tepat
-
Juventus Punya Catatan Pertahanan Terburuk di Lima Liga Top Eropa
-
Diperkuat Ronaldo, Manchester United Masih Belum Sekuat Para Rival