DBAsia News

Memahami Kepergian Patrick Cutrone dan Moise Kean dari Italia

Patrick Cutrone

DBasia.news –  Kepergian dua talenta berbakat asal Italia, Patrick Cutrone dan Moise Kean, dari kampung halaman mereka cukup mengejutkan terjadi di bursa transfer musim panas ini.

Pindah ke liga terbaik dunia memang bisa dilihat suatu hal bagus bagi perkembangan mereka, apalagi mereka bisa mendapatkan jam bermain yang lebih banyak. Tapi, tetap saja kepergian Cutrone dan Kean cukup mengecewakan bagi fans sepak bola asal Italia.

Pasalnya, Cutrone dan Kean mewakili produk akademi AC Milan dan Juventus. Di tengah minimnya talenta berbakat yang dipercaya bermain di tim utama dan bisa jadi calon pemain masa depan klub, apalagi karena mereka mewakili nilai-nilai klub, Milan dan Juventus justru melepas mereka.

Cutrone dan Kean tak lebihnya menjadi korban kebijakan klub demi menghasilkan uang. Baik Juventus dan Milan sama-sama lebih memilih mengandalkan striker asing sebagai ujung tombak mereka: Juventus punya Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan Mario Mandzukic, sementara Milan mengandalkan Krzysztof Piatek.

Cutrone, 21 tahun, bergabung dengan Wolverhampton Wanderers dan dikontrak selama empat tahun. Kepergian yang ‘dipaksakan’ itu membuat Cutrone sedih, tapi, ia berusaha untuk tetap profesional dengan Wolves.

“Milan? Baiklah, saya sedih meninggalkan Milan, tapi itulah hidup. Kendati demikian, saya sangat bahagia bergabung dengan klub yang benar-benar menginginkan saya,” tutur Cutrone, dikutip dari Calciomercato.

“Saya akan memberikan segalanya dan saya senang bergabung dengan tim Premier League. Fans Wolves? Saya tak sabar mulai bermain dan merasakan dukungan mereka,” terangnya.

Kesedihan Cutrone merupakan hal yang lumrah. Cutrone sudah ada di Milan sejak tahun 2007 hingga pindah di tahun ini. Dia mewakili talenta dari produk akademi Rossoneri, tapi seiring keberadaan Piatek dan kedatangan Rafael Leao, Cutrone terpaksa dijual Milan.

Sementara Kean, eks pemain akademi Juventus periode 2010-2016, hengkang ke Everton asuhan Marco Silva. Striker berusia 19 tahun gabung Everton dengan kontrak lima tahun dan biaya transfer 27,5 juta euro, plus variabel 2,5 juta euro.

Kean tertarik gabung Everton karena proyek besar yang tengah dijalani klub yang telah merekrut Andre Gomes dan Fabian Delph.

“Saya merasa yakin dengan keputusan untuk bergabung dengan Everton karena klub ini mementingkan kesuksesan di masa depan dan saya juga merasakan hal yang sama,” tutur Kean di laman resmi Everton.

Kepergian keduanya dari klub yang membesarkan nama mereka memang cukup mengecewakan. Tapi dilihat dari sisi positifnya, bisa jadi kepindahan itu baik untuk Kean dan Cutrone yang disiapkan untuk jadi striker masa depan timnas Italia.

Saat ini, Gli Azzurri tidak memiliki penyerang di lini depan yang benar-benar dapat diandalkan dan cenderung mengandalkan nama-nama yang familiar semisal: Ciro Immobile, Andrea Belotti, Fabio Quagliarella, dan Mario Balotelli.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?