DBasia.news –Juventus FC kehilangan salah satu sosok penting di manajemen. Adalah Giuseppe Marotta yang telah mengumumkan pada Minggu (30/9) dini hari WIB, bakal meninggalkan Juventus.
Kabar di atas seakan memperkuat sinyal ia bakal menjadi Presiden FIGC (Federasi Sepak Bola Italia). Namun ia telah membantah dengan tegas kabar tersebut.
Sejak datang dari Sampdoria pada 2010, Giuseppe Marotta kerap dianggap sebagai otak di balik kebangkitan Juventus pasca Calciopoli.
Bukan tanpa alasan, sebelum kedatangan Giuseppe Marotta, Juventus memang terpuruk setelah insiden itu. La Vecchia Signora tidak lagi menjadi klub yang disegani.
Setelah kedatangan Giuseppe Marotta, Juventus perlahan menemukan jati diri mereka. I Bianconeri pun mendominasi Italia dalam tujuh musim terakhir.
Meski begitu, segala yang berawal pasti memiliki akhir. Giuseppe Marotta mengumumkan akan hengkang dari Juventus per 25 Oktober 2018.
“Saya mengalami delapan tahun yang luar biasa, Juventus akan selalu berada di hati saya. Saya mengumumkannya karena direksi klub akan mengumumkan jajaran pengurus klub pada Senin dan tidak terdapat nama saya,” ujar Giuseppe Marotta.
“Masa jabatan saya sebagai CEO Juventus akan berakhir pada 25 Oktober dan tidak akan diperpanjang. Namun, saya akan tetap di Juventus sementara waktu untuk menjadi direktur olah raga.”
“Saya dapat membantah kabar yang menyebutkan ingin menjadi Presiden FIGC. Saya belum tertarik menjabat di bidang seperti itu,” Giuseppe Marotta melanjutkan.
Selama delapan musim berada di jajaran direksi Juventus, Giuseppe Marotta kerap mendatangkan pemain hebat. Mulai dari Andrea Pirlo, Paul Pogba, hingga teranyar Cristiano Ronaldo.
-
Datangkan Vlahovic, Juventus Harus Bisa Ambil Posisi Empat Besar
-
Dybala Bicara Soal Kondisi Cederanya Saat Bela Timnas Argentina
-
Veteran Juventus Sebut Ronaldo Hengkang Di Saat yang Tidak Tepat
-
Juventus Punya Catatan Pertahanan Terburuk di Lima Liga Top Eropa
-
Diperkuat Ronaldo, Manchester United Masih Belum Sekuat Para Rival