DBasia.news – Marco Verratti, gelandang tim nasional Italia ini menyatakan bahwa fungsinya di lapangan lebih vital. Pemain Paris Saint-Germain itu tidak peduli terhadap tanggapan miring yang meragukan kemampuannya mencetak golnya di lapangan.
Verratti baru saja mengantarkan timnas Italia ke putaran final Euro 2020. Sekaligus menghapuskan memori kelam ketika gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Ia menuturkan, tidak terlalu mempedulikan reputasi pribadi.
“Aku bukan Roberto Carlos yang beberapa kali mencetak gol. Tetapi, bukan berarti tendanganku tidak bagus. Terkadang, aku berpikir itu bukan momen tepat untuk menembak bola. Pada akhirnya, aku putuskan untuuk memberinya ke samping,” ucapnya seperti dikutip dari Football Italia.
“Lagipula, mencetak gol bukan tugas utamaku. Tetapi, semua orang terus mendesakku untuk mencetak gol. Sepertinya aku harus mulai mencari cara untuk mencetak gol agar mereka terdiam,” katanya melanjutkan.
Pemain kelahiran Pescara tersebut sudah mengantongi 35 pertandingan untuk tim nasional senior. Dalam kurun waktu tersebut, ada tiga gol yang ia lepaskan. Masing-masing ke gawang Belanda, Liechtenstein, dan Bosnia.
Verratti menjalani debut di era kepelatihan Cesare Prandelli. Ketika itu, usianya masih menginjak 19 tahun, 9 bulan, 10 hari. Ia sempat merasakan tampil di Piala Dunia 2014 di Brasil melawan Inggris dan Uruguay.
-
Tinggalkan Paris Saint-Germain Tak Pernah Ada dalam Benak Marco Verratti
-
Marco Verratti Sebut Pemain PSG Tidak Mata Duitan
-
Mario Balotelli Dinilai Belum Bisa Gabung Tim Nasional Italia
-
Thomas Tuchel Kagum kepada Marco Verratti
-
Perpanjang Kontrak Hingga 2024, Marco Verratti Berkomitmen dengan Paris Saint-Germain