Gaji pemain-pemain profesional di Eropa selalu jadi sorotan apabila bocor ke publik. Fans acapkali membandingkan gaji yang diterima pemain dengan kontribusi mereka ketika bertanding.
Contohnya seperti membandingkan Manchester United dan Liverpool, dua tim terbesar dan tradisional Inggris yang notabene rival bebuyutan. Pergeseran kekuatan di antara kedua tim sudah terjadi ketika United ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013 dan Liverpool diasuh Jurgen Klopp pada 2015.
Man United tak lagi sama seperti di masa lalu dan Liverpool kini jadi salah satu tim terbaik di dunia. Lima tahun melatih The Reds, Klopp mengembangkan Liverpool dengan skuat yang tangguh, berkualitas, dan berimbang di tiap lininya.
Bukti itu sudah teruji melalui raihan titel Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Bahkan di musim 2019-20 ini mereka jadi kandidat kuat juara titel Premier League karena belum kalah sejauh ini hingga pekan 21.Liverpoolberpeluang mengakhiri penantian titel Premier League sejak 1990 (masih dengan format Divisi Satu).
Menilik penampilan kedua tim tersebut di lapangan pertandingan, keduanya memang berbeda 180 derajat: Liverpool konsisten dan tampil hebat, sementara Manchester United inkonsisten di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer. Namun, uniknya, perbedaan gaji kedua tim cukup timpang.
Menilik Sportac mengenai perbandingan gaji kedua pemain, yang dihitung dari pendapatan sepekan, gaji para pemain Man United jauh lebih besar dari Liverpool.
Ambil contoh Juan Mata atau Nemanja Matic yang jarang bermain musim ini. Keduanya menerima pendapatan 160.000 poundsterling dan 120.000 poundsterling atau sekira Rp 2 miliar per pekan. Gaji Mata atau Matic sudah melebihi empat pemain Liverpool sekaligus.
Keempat pemain Liverpool itu adalah Trent Alexander-Arnold (40.000 poundsterling), Andrew Robertson (50.000 poundsterling), Alisson (90.000 poundsterling), dan Sadio Mane (100.000 poundsterling).
Gaji Mata bisa dilewati hanya oleh tiga pemain Liverpool: Mohamed Salah (200.000 poundsterling), Roberto Firmino (180.000 poundsterling), dan Virgil van Dijk (180.000 poundsterling).
Belum lagi Ashley Young dengan gaji 120.000 poundsterling per pekan dan penampilan yang tidak sebagus dua full-backs Liverpool: Robertson dan Alexander-Arnold.
Perbandingan gaji itu sudah bisa jadi tolok ukur bagaimana kualitas atau penampilan pemain tidak diukur dari besaran gaji, melainkan performa mereka ketika bertanding. Liverpool menerima gaji yang lebih kecil tapi memberikan kualitas premium.
Sebaliknya di Man United, para pemain gagal mengimbangi gaji besar yang diberikan klub tersebut. Tak ayal oleh warganet mereka kerap disebut sebagai tim yang komersil saat ini dibanding klub sepak bola yang berprestasi di lapangan.
“Saat ini, segalanya yang terjadi dan muncul di benak pikirkan manajer mengejutkan. Cerita-cerita yang muncul juga sulit dipercaya,” ucap mantan pemain Man United, Paul Parker kepada Daily Express.
“Ini menjadi dunia yang sulit bagi semuanya. Cukup sulit menjadi mantan pemain klub, dan jika Anda bermain untuk klub dan Anda menikmati waktu Anda, Anda punya perasaan kepada klub.”
“Anda mungkin tidak mendukung mereka, tapi Anda setidaknya ingin mereka bertindak dengan benar, dan Anda tak ingin mereka didiskriminasi (lagi).”
“Saa ini, United didiskriminasi, dari sisi bola dan juga sisi bisnis. Ini Manchester United, bukan lagi Manchester United FC. Itu dulunya klub sepak bola. Bukan bisnis, itu klub sepak bola di satu sisi untuk orang-orang Manchester, meski pun sekarang sudah direnggut dari mereka.”
Ironisnya, para pemain datang ke Old Trafford untuk mendapatkan gaji besar di sana, bukan untuk coba mengerahkan segalanya dan berprestasi. Hal itu pernah disampaikan oleh mantan kapten United, Bryan Robson.
“Semuanya tahu skala gaji yang saat ini dituntut oleh pemain-pemain top. Dan, terkait hal tersebut, United telah menciptakan masalah mereka sendiri dari segi uang yang mereka bayarkan saat ini,” tutur Robson, dikutip dari Sky Sports.
-
Dean Henderson Semakin Dekat Pindah Ke Newcastle United
-
Scott Minto Prediksi Erik ten Hag Menyesal Bergabung Dengan Machester United
-
Laga Tandang Terlalu Mengerikan Untuk Manchester United
-
Bukan Erik Ten Hag, Mauricio Pochettino Diklaim Lebih Cocok Latih Man United
-
Man United Disarankan Jual Marcus Rashford Dengan Harga Murah