DBAsia News

Lucas Paqueta Meniru Jejak Karier Ricardo Kaka

Lucas Paqueta

DBasia.news – Lucas Paqueta dikabarkan akan menjadi penggawa anyar AC Milan pada bursa transfer musim dingin mendatang.

Paqueta semula dikabarkan bakal bergabung dengan Valencia. Kabarnya, Flamengo dan Valencia sudah membicarakan rencana transfernya.

Milan sendiri kepincut dengan Paqueta karena dianggap punya beberapa kesamaan dengan Ricardo Kaka, mantan pemain Brasil yang pernah memperkuat Milan.

Namun, ada perbedaan signifikan bila antara Paqueta dan Kaka bila menggali lebih dalam lagi. Saat hengkang ke Eropa, kedua pemain itu memiliki usia yang mirip, namun Kaka lebih kenyang dengan asam garam kompetisi.

Bersama Sao Paolo, Kaka sudah dua tahun rutin bermain di tim utama. Hal itu membuatnya lebih berpengalaman, punya ide yang solid serta identitas yang telah terbentuk.

Sementara itu, Paqueta belum menyentuh angka 100 pertandingan bersama Flamengo. Selain itu, Paqueta juga tak mendapatkan konsistensi pada metode latihan karena diterpa oleh enam manajer yang berbeda.

 

Ricardo Kaka


Pertama kali, Paqueta diplot sebagai ujung tombak utama saat Paolo Guerrero tampil bersama tim nasional. Tak lama berselang Guerrero harus absen karena tersangkut kasus doping.

Kemudian, ada upaya untuk menggeser Paqueta lebih melebar ke sisi kanan. Dia dinilai punya kemampuan sebagai gelandang serba bisa dalam formasi 4-2-3-1.

Selanjutnya, pelatih Flamengo, Dorival Junior, menempatkan Paqueta satu tempat di belakang striker. Pada posisi itu, sang pemain terlihat lebih bisa memaksimalkan kemampuannya untuk melepaskan tembakan jarak jauh, memenangi duel udara dan meloloskan diri dari penjagaan lawan.

Namun, Paqueta bukanlah pemain tak bercela. Pemain 21 tahun itu dianggap sering kehilangan kontrol, tak disiplin dan lemah dalam membantu pertahanan. Selain itu, Paqueta juga kerap terlihat lemah saat tim berada pada masa transisi dari bertahan ke menyerang, pun sebaliknya.

Saat ini, Lucas Paqueta tengah mengendarai mobilnya menuju jalan yang pernah dilalui Ricardo Kaka. Namun, sang pemain melaju lebih cepat daripada sang pendahulu.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?