DBAsia News

Luca Toni: Lebih Baik Gabriel Jesus Ketimbang Harry Kane Duet Dengan Ronaldo

DBasia.news –  Mantan striker Juventus, Luca Toni, memberikan pendapat tentang kriteria striker yang tepat untuk mendampingi Cristiano Ronaldo di lini serang Bianconeri. Lelaki berusia 42 tahun lebih setuju jika Si Nyonya Tua mendatangkan Gabriel Jesus ketimbang Harry Kane.

Luca Toni mantan penyerang timnas Italia dan pernah mencetak 31 gol untuk Fiorentina selama semusim. Dia tahu bagaimana kriteria striker yang bagus dan bagaimana mereka bergerak di area kotak penalti.

Di antara dua pilihan Gabriel Jesus (Manchester City) dan Harry Kane (Tottenham Hotspur), Toni lebih memilih Jesus sebagai tandem Ronaldo di Juventus karena gaya mainnya. Jesus lebih banyak bergerak mencari ruang, sementara Kane lebih banyak beredar di area kotak penalti seperti halnya Ronaldo.

“Harry Kane? Penyerang tengah sejati, yang mengisi area seperti beberapa striker lainnya. Dia teknis, pandai bermain dengan tim dan terutama mematikan dalam beberapa meter terakhir. Dia banyak mencetak gol. Dan pada usia 26, dia masih memiliki ruang untuk pertumbuhan,” tutur Toni kepada Tuttosport.

“Dia (Jesus) cepat, teknis, dia butuh assist. Dari para striker ini, pemain Brasil itu ‘yang paling tidak menyerang’ tetapi dia akan menjadi yang paling cocok untuk bermain dengan Cristiano Ronaldo karena CR7 bukan penyerang tengah yang murni, tetapi dia adalah orang yang pada akhirnya lebih banyak mencetak gol dan dia harus mencetak lebih banyak lagi.”

“Terlalu banyak striker, seperti Kane, yang saya pikir adalah yang terbaik di bawah usia 30-an, belum tentu jadi tandem bagus bagi Ronaldo. Saya melihat Gabriel Jesus sebagai tandem yang jauh lebih baik, ia juga mencetak banyak gol, membuka ruang untuk rekan satu timnya, senang menekan dan baru berusia 22 tahun,” terang dia.

Ronaldo telah mencetak 25 gol di seluruh kompetisi dari 32 laga musim dengan Juventus. Angka itu bagus mengingat usianya sudah berumur 35 tahun. Toni pun tak menutupi kekaguman kepadanya.

“Apa yang membuat saya kagum adalah jumlah permainan yang dimainkannya. Usia itu sendiri tidak menjadi masalah, saya bermain di Serie A hingga 39 tahun, tetapi itu satu hal berbeda untuk memainkan laga per minggu seperti yang saya lakukan dan segala sesuatu yang lain untuk berada di lapangan setiap tiga hari seperti dia. Dia benar-benar mesin,” pungkas Toni.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?