DBAsia News

Kritikan Pedas Legenda Bayern Munchen untuk James Rodriguez

James Rodriguez

DBasia.news – James Rodriguez dikritik habis-habisan oleh legenda Bayern Munchen, Lothar Matthaus. Ia dianggap pemain yang sangat egois.

Bayern Munchen yang dilatih oleh suksesor Jupp Heynckes, Niko Kovac. Mereka urung menang di tiga laga terakhir di Bundesliga.

Akhir pekan lalu Bayern bahkan dipermalukan di depan pendukungnya sendiri oleh Borussia Monchengladbach dengan skor mencolok 0-3. Alhasil, posisi mereka menurun drastis hingga peringkat enam klasemen dengan raihan 13 poin, terpaut empat poin dengan Borussia Dortmund yang ada di puncak klasemen.

Begitu banyak faktor yang memicu inkonsistensi bermain Bayern. Mulai dari adaptasi dengan pelatih baru (dan juga sebaliknya ke pemain), bursa transfer yang tidak terlalu aktif, keputusan unik pelatih dalam pemilihan pemain atau metode melatih, hingga adanya kemungkinan perpecahan di ruang ganti Bayern.

 

Lothar Matthaus


Beberapa waktu lalu, gelandang serang pinjaman Real Madrid yang menjalani musim keduanya di Bayern, James Rodriguez, dikabarkan kesal dengan Kovac yang jarang memainkannya musim ini. James sampai berkata bahwa Bayern bukanlah Eintracht Frankfurt (mantan klub Kovac) di ruang ganti pemain.

Benar atau tidaknya kabar itu tidak jadi masalah. Kendati demikian, Lothar Matthaus, legenda Bayern kadung mencap pemain asal Kolombia itu sebagai pemain yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri, dibanding kepentingan kolektif.

“Terlalu banyak pemain di Bayern yang hanya memedulikan diri mereka sendiri. James salah satu pemain yang menempatkan kepentingan individu di atas klub, lalu mereka protes ketika tidak cukup banyak bermain,” cetus Matthaus di Football-Espana.

 

James Rodriguez


“Sikapnya itu egois dan tidak menghormati pelatih, klubnya, dan rekan setim. Dia (James) tidak boleh bereaksi dengan marah hanya karena Kovac tidak mendekatinya seperti yang dilakukan Heynckes,” tegasnya.

James baru menjadi starter tiga kali musim ini di Bundesliga. Situasi yang dialaminya tersebut sama persis seperti yang dirasakannya di Madrid, hingga ia memutuskan pergi dari tim yang masih dilatih Zinedine Zidane.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?