IDNGoal.news, Bomber timnas Italia, Mario Balotelli, mengungkapkan bahwa dia kerap menjadi sasaran aksi rasisme sejak kecil. Balotelli pun yakin dia tidak akan mendapat banyak masalah andai berkulit putih.
Balotelli baru saja menjalani comeback bersama timnas Italia. Ia tampil apik pada laga melawan Arab Saudi. Pemain berusia 27 tahun mencetak satu gol dan mengantarkan Italia menang dengan skor 2-1 atas Arab Saudi.
Tapi, pada laga tersebut terjadi aksi rasisme lewat sebuah pesan spanduk yang ditujukan pada Balotelli. Penyerang Nice tersebut tidak habis pikir dengan aksi tersebut.
“Seandainya saya berkulit putih, maka saya tidak punya banyak masalah. Saya menerima banyak surat dari anak-anak yang menganggap saya sebagai contoh karena tidak mundur melawan rasisme. Tapi, itu [aksi rasisme] memalukan,” ucap Balotelli.
“Pada tahun 2009, ketika saya beranjak dewasa. Tapi, sepanjang pertandingan antara Inter melawan Juventus, mereka memanggil saya ‘monyet’, ‘negro’, ‘kembali ke Afrika’ dan mencemooh saya,”
Korban Rasisme di Sekolah
Balotelli mengaku bahwa aksi rasisme tidak hanya dia terima dari pentas sepakbola saja. Pemain keturunan Ghana ini mengaku juga mengalami hal-hal tidak menyenangkan saat berada di bangku sekolah.
“Ketika ada camilan yang hilang dari meja di sekolah, para guru langsung menuduh saya tanpa menyelidiki lebih dulu.”
“Tapi, kemudian ada insiden yang membuat saya tidak berhenti menangis. Saya sudah mengerjakan semua PR dan ibu membiarkan saya untuk bermain bola. ‘Hai teman-teman, bolehkah saya bermain? Tidak Mario, kamu tidak bisa ikut, kamu hitam’,” kenang Balotelli.
Balotelli sendiri selama ini dikenal sebagai sosok yang bengal. Tapi, belakangan dia disebut sudah berubah jadi lebih dewasa dan penampilannya di atas lapangan pun mulai membaik.