DBasia.news – Kabar mengejutkan datang dari AC Milan. Sebagaimana dikutip dari Corriere dello Sport, Rossoneri mengalami kerugiaan mencapai 413 juta euro atau sekira Rp 6,6 triliun.
Masalah keuangan menerpa AC Milan hampir selama satu dekade terakhir. Beberapa kali pergantian pemilik hingga jual beli pemain tak kunjung menyelesaikan persoalan tersebut.
Dalam tiga tahun terakhir, AC Milan sudah tiga kali berganti pemilik. Mulai dari Silvio Berlusconi, Li Yonghong, dan Elliott Management silih bergantu menguasai klub tersebut.
Meski begitu, kendala keuangan AC Milan tak kunjung terselesaikan. Il Diavolo Rosso masih saja berkutat dengan kondisi tersebut dan tak kunjung bangkit.
AC Milan justru harus terjebak dengan Financial Fair Play (FFP) dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi semakin parah setelah mereka justru semakin terlilit utang.
Kegagalan lolos ke Liga Champions memperparah keadaan. Tanpa uang dari kompetisi tersebut, situasi finansial AC Milan justru semakin tidak karuan.
Untuk musim 2018-2019 saja, AC Milan sudah kehilangan 100 juta euro (Rp 1,6 triliun). I Rossoneri perlu menjual pemain dengan banderol minimal 30 juta euro (Rp 480 miliar) agar terhindar dari FFP.
Jumlah tersebut sejatinya lumayan berkurang dibandingkan musim sebelumnya. Pada musim 2017-2018, AC Milan kehilangan 126 juta euro (Rp 2,02 triliun).
Secara keseluruhan, AC Milan telah menelan kerugian sebesar 413 juta euro selama lima tahun terakhir. Hampir setiap musim kerugian yang diderita Il Diavolo Rosso semakin besar.