DBasia.news – Juventus, dikabarkan mulai mengatur strategi untuk memenuhi ketentuan Financial Fair Play.
Juventus adalah satu di antara tim yang paling jor-joran di bursa transfer dalam dua tahun terakhir. Contohnya, Bianconeri mengeluarkan dana hingga 100 juta euro demi menggaet Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
Pada musim ini, Juventus belum mengubah strategi di bursa transfer. Juve kembali mengandalkan dana selangit untuk memenangi pertarungan mendapatkan Matthijs de Ligt.
Strategi itu mulai membuat neraca keuangan Juventus tidak seimbang. Apalagi, keberhasilan Juventus mendatangkan pemain seperti Aaron Ramsey, Emre Can, Adrien Rabiot, dan Gianluigi Buffon secara cuma-cuma juga tidak semanis yang terlihat.
Juventus memang tidak perlu memberikan uang pada klub asal masing-masing pemain itu. Namun, Bianconeri perlu mengeluarkan dana untuk membayar komisi bagi sang agen dengan jumlah yang tak sedikit.
Juventus mengalami kerugian hingga 39,9 juta euro pada Juni 2019. Jumlah tersebut diprediksi akan membengkak pada akhir musim nanti.
Juventus mulai mengatur strategi agar tidak melanggar FFP. Jalan pertama yang akan ditempuh adalah dengan menjual sejumlah pemain seperti Mario Mandzukic, Emre Can, dan Paulo Dybala. Dengan begitu, beban gaji yang dikeluarkan Juve juga menurun.
-
Datangkan Vlahovic, Juventus Harus Bisa Ambil Posisi Empat Besar
-
Dybala Bicara Soal Kondisi Cederanya Saat Bela Timnas Argentina
-
Veteran Juventus Sebut Ronaldo Hengkang Di Saat yang Tidak Tepat
-
Juventus Punya Catatan Pertahanan Terburuk di Lima Liga Top Eropa
-
Diperkuat Ronaldo, Manchester United Masih Belum Sekuat Para Rival