DBasia.news – Thierry Henry baru saja diresmikan menjadi pelatih anyar AS Monaco. Dalam sesi jumparnya ia mengaku “Pep (Guardiola) adalah referensi bagi saya, saya tidak mengatakan untuk semuanya. Tidak ada yang benar atau salah; itulah referensi bagi saya. Kami belajar cara memainkan pertandingan ketika saya bermain di Barcelona di bawah asuhannya.”
Guardiola dijadikan referensi karena latar belakang yang sama: sama-sama pernah jadi pesepakbola profesional. Komentarnya itu juga bisa diartikan kalau Henry ingin mengikuti filosofi sepak bola Guardiola, yang identik dengan penguasaan bola dan ofensif, atau setidaknya punya gagasan bagus soal permainan sepak bola.
Mudah saja mengatakannya bagi Henry untuk coba meniru Pep, namun, realitas kerapkali lebih kejam. Henry, dengan minimnya pengalaman melatih, dihadapkan pada tantangan besar untuk membangkitkan Monaco yang ada di zona degradasi dan mengembangkan skuat warisan Leonardo Jardim.
Tidak mudah melakukannya. Terlebih, ada empat potensi tantangan besar lainnya yang dihadapkan pada legenda Arsenal tersebut. Jika mampu melaluinya dengan baik, maka ada potensi Henry mengikuti jejak sukses Zinedine Zidane di Real Madrid. Berikut empat tantangan tersebut:
- Kebangkitan Skuat Monaco
AS Monaco
Senjata makan tuan dirasakan oleh AS Monaco yang menjual aset-aset terbaiknya ke klub lain di bursa transfer, lalu mendatangkan pemain yang masih butuh proses adaptasi, hingga akhirnya berujung penurunan performa tim secara kolektif.
Jardim bukan kambing hitam dalam hal tersebut, melainkan kebijakan manajemen yang lebih memilih keuntungan ketimbang keseimbangan skuat. Padahal, Jardim-lah yang memberikan titel Ligue 1 setelah 17 tahun lamanya menanti pada musim 2016-17.
Kylian Mbappe, Benjamin Mendy, Bernardo Silva, Fabinho, Thomas Lemar, Joao Moutinho, dan Tiemoue Bakayoko, merupakan nama-nama pemain andalan Monaco yang dijual ke klub lain. Mau tak mau Henry harus menghadapi situasi terkini.
Bermodalkan skuat peninggalan Jardim dengan kondisi individu yang berbeda-beda, Henry dihadapkan pada tantangan untuk memaksimalkan pemain yang ada untuk membangkitkan performa tim. Ingat, Monaco saat ini ada di urutan 18 klasemen Ligue 1 dengan hanya mengoleksi enam poin.
- Target Ambisius Jajaran Direksi
Berbeda dari persaingan ketat di liga-liga top Eropa lainnya, persaingan di Ligue 1 relatif lebih mudah bagi tim-tim besar bersejarah yang mampu tampil konsisten. Tak menutup juga kemungkinan Monaco meranjak naik dan mengincar zona Eropa jika mereka konsisten meraih kemenangan.
Jajaran direksi memang hanya akan memedulikan hasil yang cukup ambisius berupa trofi atau setidaknya, zona Eropa (Liga Champions atau Liga Europa). Henry pun bukan pengecualian. Ia pastinya diberikan target untuk membangkitkan Monaco, serta membenahi posisi mereka di klasemen – syukur-syukur bisa masuk zona Eropa di akhir musim.
- Menanti Rekrutan Anyar Henry di Bursa Transfer Musim Dingin
Thierry Henry
Dari laporan media-media Prancis, Dmitry Rybolovlev, Pemilik Monaco, kabarnya akan mengucurkan dana untuk dibelanjakan Henry di bursa transfer musim dingin yang dibuka Januari mendatang. Ini jelas jadi kesempatan Henry untuk menambal kekurangan di timnya.
Publik juga untuk kali pertama akan melihat siapa rekrutan pertama Henry dalam kariernya sebagai pelatih profesional. Mungkinkah ia merekrut beberapa pemain dari mantan klubnya, Arsenal? Mungkin saja.
- Sentuhan “King” Henry
Thierry Henry
Henry memang minim pengalaman melatih yang baru sebatas jadi asisten pelatih Roberto Martinez di timnas Belgia. Namun, ia juga punya karisma seperti Zidane karena kesuksesan besarnya di masa lalu sebagai pemain. Henry bisa saja bernasib mujur dan bagus seperti kompatriotnya itu.
Andai sentuhan Henry dapat membangkitkan performa Monaco, maka mereka masih bisa memperlihatkan permainan bagus dari laga ke laganya karena musim ini baru dimulai. Henry hanya butuh sedikit sentuhan dalam mengintegrasikan pemain bertalenta seperti Radamel Falcao, Aleksandr Golovin, Stevan Jovetic, dan Youri Tielemans.
-
Thierry Henry Ungkap Gol Terfavorit dan Alasan Pakai Nomor 14 saat Membela Arsenal
-
Deretan Penyerang Tajam Arsenal di Era Arsene Wenger
-
Legenda Arsenal Nilai Anthony Martial Bisa Jadi Legenda Manchester United
-
Latih Montreal Impact, Thierry Henry Belajar Pengalaman Pahit di Monaco
-
Montreal Impact Awalan Baru bagi Thierry Henry