DBAsia News

Higuain Menjadi Simbol di Milan

Gonzalo Higuain

DBasia.news – Gonzalo Higuain makin melekat dengan AC Milan. Meski baru sebulan bergabung, penyerang tersebut sudah mencuri hati tim, pelatih dan tifosi. Kepribadian dan jiwa kepemimpinannya  berpengaruh di lapangan dan ruang ganti, menutupi kenyataan belum ada gol satu pun yang dicetaknya.

Kisahnya mengingatkan pada Zlatan Ibrahimovic meski ada perbedaan. Bomber I Rossoneri  masa lalu itu mencetak gol, melebarkan tangan dan rekan-rekannya menghambur ke pelukannya. Sementara Jumat  (31/8), melawan AS Roma di San Siro, Higuain yang berlari menuju bangku pemain merayakan gol Patrick Cutrone.

Il Pipita menunjukkan bahwa tanpa gol pun, kiprahnya tetap berguna untuk permainan tim. Dia bermain untuk barisan horisontal, memajukan tim dan kadang menjelma sebagai playmaker sejati yang mempercepat pertukaran posisi. Namun putra Jorge Higuain tersebut juga menuntut banyak suplai bola.

Berdasarkan statistik, bola yang dimainkan Higuain meningkat dari 38 menjadi 49 dalam dua pekan. Dribel yang di San Paolo berakhir negatif, kali ini memuaskan. Operan positif hampir mencapai dua kali lipat dan juga ada tiga umpan balik yang tidak ada di Napoli.

Berkat kemampuan striker Argentin itu rekan-rekannya tergerak untuk membantu permainan dan pergerakannya serta menuntut banyak bola. Tampak lonjakan jumlah umpan. Di San Paolo pada laga kontra Napoli, umpan paling banyak diberikan Franck Kessie (lima kali).

Melawan Roma, ada 10 dari Hakan Calhanoglu dan enam dari Suso. Kendati demikian, Gennaro Gattuso masih punya pekerjaan rumah memacu anak buahnya supaya lebih rajin menembak ke gawang lawan. Yang pasti, sejauh ini, pelatih baru menemukan satu partner ideal untuk Higuain, yakni Patrick Cutrone.

Pemilik kostum 63 itu membawa tim menang atas tim asuhan Eusebio Di Francesco berkat assist eks attaccante Juventus. Berawal dari Higuain mundur untuk memanfaatkan kesalahan Steven Nzonzi. Cutrone mengantisipasi dengan memberikan umpan susupan. Dua penyerang main serasi dan dinamis. Ketika Higuain mengarah ke tengah, Cutrone main melebar ke kiri, berusaha merusak lini pertahanan Roma.

“Kita semua tahu Higuain adalah pemain yang seperti apa, salah satu paling kuat di dunia. Saya bangga bisa berlatih dan belajar darinya. Saya tidak suka berada di bangku cadangan dan sekarang di depan saya ada penyerang hebat, tapi saya akan melakukan semuanya untuk menyulitkan pilihan pelatih. Jika bisa memberi bantuan dari bangku cadangan maka saya juga siap,” kata pemuda 20 tahun itu.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?