DBAsia News

Hari Spesial di Laga ke-150 Marcus Rashford untuk Manchester United

Marcus Rashford

DBasia.news – Gol penalti dari Paul Pogba dan Marcus Rashford membantu Manchester United meraih kemenangan 2-1 kontra Brighton & Hove Albion, di pekan 23 Premier League, Sabtu (19/1) malam WIB. Satu gol hiburan Brighton di Old Trafford itu dicetak oleh Pascal Gross.

Hasil itu jadi kemenangan ketujuh beruntun United di era Ole Gunnar Solskjaer, manajer yang menggantikan Jose Mourinho sejak Desember lalu. Enam kemenangan diraih di Premier League dan satu lagi di Piala FA.

Solskjaer, 45 tahun, jadi satu-satunya manajer sepanjang masa United yang dapat memenangi enam laga awal di Premier League. Selain menjadi kemenangan spesial bagi Solskjaer, Rashford juga punya kenangan bagus dari laga itu.

Striker Inggris berusia 21 tahun mencatatkan penampilan ke-150 dengan United, menorehkan 41 gol dan memberikan 23 assists. Semenjak dipromosikan ke tim utama United oleh Louis van Gaal di tahun 2015, Rashford sudah meraih titel Liga Europa, Piala FA, Piala Liga, dan Community Shield.

Bersama timnas Inggris asuhan Gareth Southgate, Rashford membantu Three Lions mencapai semifinal Piala Dunia (di tahun 2018) untuk kali pertama sejak tahun 1990. Pada usia yang masih relatif sangat muda, karier Rashford masih sangat panjang.

Saat melawan Brighton, Rashford mempertontonkan kualitas individu pemain bintang ketika melalui bek lawan, mendribel bola di sisi kanan pertahanan Brighton, lalu dari sudut sempit mencetak gol ke gawang yang dijaga David Button.

“Itu laga ke-150 baginya, saya pikir dia telah mencetak lebih banyak gol dari beberapa legenda yang kami miliki, jadi dia punya masa depan cerah. Dia begitu tenang dan meyakinkan ketika menyelesaikan peluang,” tutur Solskjaer pasca laga berakhir kepada BBC Sport.

“Itulah hal pertama yang saya katakan kepadanya ketika pertama kali bertemu. Dia melewatkan beberapa peluang dan saya berkata ‘Tidak masalah, Anda akan baik-baik saja, coba lebih tenang sedikit.”

Pujian dari sang manajer, yang berposisi sebagai penyerang top di masa lalu, tidak berhenti sampai di situ saja. Solskjaer sangat senang mampu melatih pemain asli kelahiran Manchester tersebut.

“Tingkat penampilannya saat ini, kematangan penyelesaiannya, tingkat kerjanya, adalah mimpi untuk memiliki pemain seperti dia dalam sebuah tim,” imbuh Solskjaer.

“Dia (percaya diri), Anda harus menjadi seperti itu, lihat cara dia bermain. Tentu saja, dia telah memainkan banyak sepakbola selama enam atau tujuh minggu terakhir ini. Dia telah memainkan semua pertandingan dalam beberapa minggu terakhir. Dia baru saja tumbuh dalam kepercayaan diri, kematangan cara dia bermain, tetapi tingkat kerjanya tidak pernah berhenti dan itu yang paling menyenangkan.”

Belajar dari penyelesai akhir yang ulung seperti Solskjaer bisa meningkatkan performa Rashford. Kelak, pemain kelahiran Wythenshawe 31 Oktober 1997 bisa menjadi penyerang top Eropa dengan kemampuan yang mengombinasikan: kecepatan, kelincahan, dan tajam di area kotak penalti lawan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?