DBasia.news – FIGC, selaku Federasi Sepak Bola Italia, diminta untuk mengikuti Inggris dalam menindak tegas pelaku rasialisme. Hal itu diutarakan oleh Gianni Infantino, Presiden FIFA.
Seperti diketahui, isu rasialisme semakin parah di Italia dan sudah terjadi sejak musim lalu. Moise Kean, eks Juventus, menjadi korban rasial musim lalu di markas Cagliari bersama dengan rekan setimnya, Blaise Matuidi.
Tidak membaik, musim ini giliran striker Inter Milan, Romelu Lukaku, yang menjadi korban rasial kala bertanding melawan Cagliari. Teranyar, bek Fiorentina, Dalbert, menjadi korban rasial kontra Atalanta hingga laga sempat ditunda.
Infantino turut memerhatikan situasi di Italia. Mereka meminta semua pihak memerangi rasialisme sekaligus memberi pesan kepada Italia, untuk segera memberlakukan aturan khusus seperti di Inggris agar para pelaku rasialisme tak bisa masuk ke dalam stadion.
“Rasialisme dalam kemasyarakatan atau dalam sepak bola tak boleh ada. Di Italia, situasinya tidak membaik,” ucap Infantino, dikutip dari BBC Sport.
“Rasialisme dilawan dengan edukasi, diskusi, dan kritikan. Anda harus mengetahui mereka yang bertanggung jawab dan melempar mereka keluar dari stadion,” tambahnya.
Di Inggris, apabila pihak keamanan menemukan adanya suporter yang rasial maka mereka akan dihukum dengan larangan seumur hidup masuk ke dalam stadion.
“Anda butuh, seperti halnya di Inggris, hukuman yang tegas. Anda tak bola takut mengutuk rasial, kita semua harus memerangi mereka hingga mereka berhenti,” tegas Infantino.