DBAsia News

Gaya Bermain Juventus Menjadi Bahan Sindiran

DBasia.news –  Juventus memang berhasil mengalahkan AS Roma dalam lanjutan Serie A 2020-2021. Namun gaya bermain Bianconeri menjadi bahan sindiran untuk sang lawan.

Dalam laga yang berlangsung di Allianz Stadium, Minggu (7/2) dini hari WIB, Juventus menutup laga dengan kemenangan 2-0. Gol Cristiano Ronaldo dan bunuh diri Roger Ibanez jadi pembeda kedua tim.

Meski begitu, Roma sebenarnya mampu mengimbangi permainan Juventus nyaris sepanjang pertandingan. Il Giallorossi bahkan unggul dalam penguasaan bola dan lebih banyak menciptakan peluang.

Tak heran jika skuat Roma kecewa dengan hasil ini. Sang pelatih, Paulo Fonseca menilai tim asuhannya layak mendapatkan setidaknya satu poin.

“Kami melakukannya dengan baik di sebagian besar pertandingan dan tidak boleh lupa kami melawan Juve. Mereka bertahan dengan baik, angka adalah angka, tetapi tim yang mencetak gol akhirnya menang,” kata Fonseca kepada Sky Sport Italia.

“Jika Anda melihat statistik, kami memiliki lebih banyak tembakan, lebih banyak tendangan sudut, lebih banyak penguasaan bola, lebih banyak umpan, tetapi Juventus mencetak gol.”

Fonseca tak asal bicara. Roma mampu melepaskan 14 tembakan dalam pertandingan ini meski hanya tiga yang mengarah ke gawang.

Sebaliknya, Juventus hanya melepaskan tiga tembakan ke gawang. Namun dua di antaranya tepat sasaran.

“Tim melakukannya dengan sangat baik, kami hanya membuat pilihan yang salah di sepertiga akhir. Saya tidak menyangka Juve akan duduk terlalu dalam dan saya mengira mereka juga tidak mau melakukannya,” tambahnya.

Secara tak langsung, Fonseca menyindir strategi yang diterapkan Andrea Pirlo di kubu lawan. Sebagai tuan rumah, Juventus memang harusnya bermain lebih menekan.

Namun Pirlo enggan menanggapi sindiran tersebut. Ia justru mengakui strategi ini memang sudah disiapkannya khusus untuk menghadapi Roma.

“Kami telah mempersiapkan pertandingan jenis ini. Kami tahu Roma memainkan sepak bola yang sangat bagus, jadi kami bersiap untuk bertahan dan kemudian melakukan serangan balik,” kata Pirlo.

“Ini adalah pendekatan yang kami inginkan, karena tidak mudah untuk maju dan menjadi agresif dengan Roma.”

Pirlo tak sembarangan menyiapkan strategi ini. Ia belajar dari pertemuan pertama saat kedua tim bermain imbang 2-2 di Olimpico.

Terlepas dari skema yang diterapkan, Juventus pantas mensyukuri kemenangan ini. Tim asal Turin itu kini naik ke peringkat ketiga dan mendekati duo Milan di puncak klasemen.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?