DBasia.news – Titel LaLiga ke-34 telah diamankan Real Madrid musim ini dan mengakhiri dominasi Barcelona yang meraihnya dua musim beruntun. Keberhasilan El Real meraihnya tak lepas dari momentum bermain mereka pasca jeda karena pandemi virus corona.
Real Madrid menyapu bersih 10 laga dengan kemenangan sementara Barcelona kalah sekali dan imbang empat kali pasca liga bergulir kembali setelah jeda pandemi virus corona.
Sejumlah rekor pecah dan sorotan khusus disematkan kepada pelatih Madrid, Zinedine Zidane karena mampu meracik komposisi terbaik dari pemain-pemain yang tersedia. Itu jadi titel Laliga kedua yang diraih Zidane sebagai pelatih Madrid.
Satu pemain andalan dalam skuat Madrid saat ini adalah Federico Valverde. Gelandang berusia 21 tahun sempat dipinjamkan ke Deportivo La Coruna pada musim 2017-18 dan kini kembali dalam kondisi siap tempur.
Pemain asal Uruguay itu menjadi mesin tempur Zidane di lini tengah dalam melakukan transisi bermain ketika bertahan dan naik membantu serangan. Valverde semakin mudah bermain karena didampingi gelandang-gelandang top seperti Toni Kroos, Luka Modric, dan Casemiro di lini tengah.
LaLiga jadi titel ketiga Valverde di Real Madrid setelah meraih Piala Dunia Antarklub dan Piala Super Spanyol. Valverde pun mengukir sejarah bersama Real Madrid.
Menurut catatan Marca Valverde jadi pemain kedua dalam sejarah Madrid yang berasal dari Uruguay dan memenangi titel bersama klub. Pemain terakhir yang melakukannya adalah Emilio Santamaria pada medio 1957-1966.
Santamaria berada di periode emas Madrid dengan raihan enam titel LaLiga, satu Copa del Rey, empat Piala Eropa (Liga Champions), dan Piala Interkontinental. Santamaria berposisi sebagai bek dan jadi pemain asal Uruguay pertama yang sukses di Madrid.
Valverde menjadi pemain Uruguay kedua yang berhasil melakukannya setelah Santamaria dan sukses memenangi titel dengan Real Madrid. Perwakilan dari Uruguay di skuat Madrid bukan hanya mereka berdua.
Ada lima nama lainnya yakni: Juan Alberto Acosta (1982-83), Federico Magallanes (1998-99), Pablo Garcia (2005-06), Carlos Diogo (2005-06), dan Gary Kagelmacher (2008-2010), namun mereka berlima tidak sukses meraih trofi dengan Madrid.