DBAsia News

Cerita Masa Lalu AC Milan Versi Adriano Galliani

DBasia.news – AC Milan di masa lalu kesulitan menjaga pemain bintangnya. Hal itu diungkapkan oleh Adriano Galliano, eks petinggi Milan.

AC Milan masih belum bisa bangkit dari lembah hitam. Il Diavolo Rosso terakhir kali berada di pudium juara Serie A pada 2011.

Rossoneri bukannya diam saja meratapi nasib. Beberapa cara sudah dilakukan termasuk dengan mengganti pemilik dan struktur manajemen.

Akan tetapi, hasil yang diharapkan masih belum diraih. Bahkan, AC Milan pun sulit merebut tiket Liga Champions.

Adriano Galliani pun membongkar kejadian yang meruntuhkan kejayaan AC Milan. Menurutnya, kebijakan pada bursa transfer menjadi penyebab.

“Tidak perlu bertele-tele, Milan tersungkur karena menjual pemain bintangnya. Kami meraih Scudetto pada musim 2010-2011 dan juga nyaris mengulanginya pada musim 2011-2012, namun gagal jelang akhir,” kata Galliani kepada Top Calcio 24.

Galliani menyayangkan kepergian Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris Saint-Germain. Kedua pemain tersebut adalah tumpuan Rossoneri untuk meraih titel.

“Ini kesalahan yang kami perbuat karena ingin memenangi Coppa Italia dan terlalu banyak mengikat Thiago Silva. Jika kami tidak memainkan dirinya pada babak semifinal, hasilnya bisa berbeda, sambungnya.

Selain gagal menjaga pemain bintang, Milan juga jeblok dalam hal mendatangkan pemain bintang. Galliani menyesal setelah Rossoneri melewatkan kesempatan merekrut Carlos Tevez.

“Tentu saja jika bisa mendatangkan Tevez kami sudah pasti akan memenangi Scudetto pada 2012. Saya memimpikan lini serang dengan adanya Zlatan Ibrahimovic dan Carlos Tevez. Namun, itu adalah sepak bola. Itu tidak terjadi,” ujar Galliani.

Saat ini, AC Milan masih dalam posisi pelik setelah dinyatakan UEFA bersalah karena melanggar Financial Fair Play. Keadaan kian memburuk karena Gianluigi Donnarumma dan kawan-kawan terancam absen di Liga Champions setelah saat ini hanya menempati posisi ketujuh.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?