DBasia.news – Masa depan bek Manchester United, Luke Shaw, akhirnya terjawab sudah. Ia sepakat menambah durasi kontraknya di Manchester United hingga 2023. Keputusan itu seakan menghapus rentetan hubungan buruk antara Shaw dengan sang manajer, Jose Mourinho.
Luke Shaw menjadi bagian Manchester United usai hengkang dari Southampton pada 2014. Saat itu, Shaw baru berusia 18 tahun. Pada awal kariernya di Old Trafford, Shaw sudah dirundung awan kelam seperti cedera panjang dan faktor kebugaran yang menurun.
Prahara hubungan Shaw dengan Mourinho mulai terjadi pada September 2016. Saat itu, The Special One melontarkan kritik tajam usai Shaw bermain buruk kontra Watford. Hasilnya, Man United kalah 3-1.
“Untuk gol kedua, mereka menerima bola dan bek kiri kami berjarak 25 menter, bukan lima. Dia tidak memberikan tekananan. Itu bukan hanya soal taktik, namun juga mental,” ujar Mourinho seperti dikabarkan FourFourTwo.
Setelah itu, Shaw hanya bermain satu menit pada empat pertadingan berikutnya. Walhasil hubungan penggawa tim nasional Inggris tersebut dengan Mourinho kian meruncing.
Jose Mourinho
Satu tahun berselang, situasi tak banyak berubah. Bahkan, Shaw adalah pilihan keempat bagi Jose Mourinho saat Man United menghadapi Saint-Etienne pada ajang Liga Europa.
Dia berada di belakang karena saya bermain dengan Daley Blind, Marcos Rojo dan Matteo Darmian. Shaw harus menunggu kesempatannya dan bekerja lebih baik. Sebab, saya tidak memberikan apa pun secara gratis,” papar Murinho.
“Ketika saya memberikan sesuatu kepada pemain, itu mahal bagi mereka, itu tidak murah. Dia harus mengubah pola sepak bolanya,” lanjut manajer asal Portugal itu.
Hubungan Shaw dengan Mourinho masih mendidih pada Maret 2018. Shaw ditarik keluar pada babak pertama kendati Man United dalam keadaan unggul 2-0 dari Brighton di Piala FA.
Kritikan keras dari Mourinho membuat permainan Shaw berubah. Dia mulai memperbaiki diri, dan Manchester United mengganjarnya dengan kontrak berdurasi panjang.
“Pada saat ini, dia merasakan hasil yang baik dari kerja keras banyak orang. Sepak bola yang benar adalah soal konsistensi. Secara mental dan fisik dia lebih kuat. Secara taktik dia punya pemahaman lebih baik dan kami sangat bahagia untuknya,” ulas Mourinho.