DBasia.news – Pada 3 musim terakhir ini mungkin tidak ada satu pihakpun yang akan menyangka jika Atalanta mampu tampil sebagai tim papan atas yang bersaing meperebutkan tiket ke Eropa bersama klub-klub raksasa. Sejak ditangani oleh Gianpiero Gasperini yang juga mengubah filosofi gaya bermain klub asal Bergamo ini, Atalanta mampu tampil atraktif dan Offensif. Hasilnya musim lalu mereka sukses lolos ke babak 32 Besar Europe League sebelum akhirnya harus disingkirkan Borrusia Dortmund secara dramatis. Meski tersingkir dari babak 32 besar Europe League, prestasi tersebut menjadi yang perdana bagi Atalanta untuk berkompetisi di ajang antar klub Eropa.
Kunci dari meroketnya performa Atalanta tentu tidak bisa lepas dari kebijakan manajemen klub yang banyak berincestasi pada pemain muda. Kendati para youngster tersebut sudah banyak dipinang oleh klub-klub raksasa macam Roberto Gagliardini, Mattia Caldara, Andrea Conti hingga Leonardo Spinazzola namun Atlanta terus melahirkan bintang muda baru. Paling anyar mereka kembali melahirkan Gianluca Mancini seorang bek tengah yang juga produkti dalam mencetak gol.
Tak hanya itu Atlanta dan Gasperini juga sukses membuat pemain mampu tampil dalam peak performance mereka. Duvan Zapata contohnya yang sempat dilabeli pembelian gagal milik Napoli dan lebih banyak dipinjamkan ke Udinese serta hijrah ke Smapdoria, selama masa tersebut Zapata tampil biasa saja. Namun hal tersebut berubah drastis bersama Atalanta, Zapata sukses menjadi striker mematikan dan sejauh ini telah mencetak 14 gol. Kombinasi Alejandro “Papu” Gomez, Josip Ilicic serta Zapata merupakan salah satu deretan lini depan paling mematikan di Serie A saat ini.
Pada hari Kamis dini hari nanti, Atalanta dijadwalkan akan bertemu dengan Juventus dalam ajang perempat final Coppa Italia. Laga tersebut akan berlangsung di Stadion Atleti Azzuri kandang Atalanta. Bagi tuan rumah ajang Coppa Italia akan menjadi salah satu jalur alternatif menuju Eropa andai kata mereka gagal finish di posisi 6 besar Serie A Italia. Sementara bagi Juventus, Coppa Italia bukanlah ajang kelas dua karena mereka berambisi untuk meraih Treble Winners, tanpa Coppa Italia tentunya hal tersebut tak akan terealisasi.
Juventus yang sudah menjuarai segala kompetisi di Italia selama nyaris 1 dekade tentu ingin kembali menancapkan dominasinya musim ini. Di kompetisi Serie A, mereka juga konsisten berada di puncak klasemen dan secara matematis sulit untuk dikejar oleh Napoli dan Inter Milan. Pada babak perempat final kali ini Juventus harus terlebih dahulu melewati Atalanta yang tentu bukanlah lawan yang enteng bagi Giorgio Chielini dkk.
Bulan Desember yang lalu Juventus juga sudah merasakan angkernya kandang Atalanta dan nyaris kalah pasca 2 kali tertinggal lewat aksi Duvan Zapata, beruntung Cristiano Ronaldo mampu menyamakan kedudukan 10 menit jelang laga berakhir. Berkaca pada hasil tersebut, Juventus tentu haram untuk meremehkan Atalanta dan kemungkinan besar mereka tak akan banyak melakukan rotasi demi menghindari hasil buruk meskipun akhir pekan lalu Si Nyonya Tua harus berjibaku di markas Lazio.
Juventus diprediksi akan sangat kerepotan dengan Atalanta yang bermain di kandang sendiri, namun mereka diprediksi akan mampu menang tipis. Prediksi skor untuk pertandingan ini adalah 1-2 untuk Juventus.
Atalanta (3-4-1-2 : Etrit Berisha (GK) Rafael Toloi, Barat Djimsiti, Gianluca Mancini, Tony Castagne, Maria Pasalic, Martee De Roon, Hans Hateboer, Alejandro Gomez, Duvan Zapata, Josip Ilicic
Juventus (4-4-2) : Mattia Perin (GK) Joao Cancelo, Giorgio Chielini, Leonardo Bounucci, Mattia De Sciglio, Emre Can, Sami Khiedira, Rodrigo Bentacur, Federico Bernadeschi, Moise Kean, Douglas Costa