DBasia.news – Nasib Martin Skrtel, mantan bek Liverpool, di Atalanta hanya bertahan ‘seumur jagung’. Dalam kurun waktu tiga pekan, pemain berusia 34 tahun kembali hengkang dan memperkuat Istanbul Basaksehir.
Skrtel sedianya didatangkan Atalanta untuk memberikan pengalaman di lini belakang klub asuhan Gian Piero Gasperini. Maklum, Atalanta baru kali pertama berpatisipasi di Liga Champions untuk musim ini dan Skrtel sudah sangat berpengalaman.
Pemain berpaspor Slovakia punya 103 caps dengan timnas dan menorehkan enam gol. Di Liverpool, Skrtel bermain selama delapan tahun (2008-2016) dan memainkan 200 laga lebih di sana – termasuk laga-laga Liga Champions.
“Saya akan coba melakukan yang terbaik dan memberikan segalanya ketika bertanding, melakukan pekerjaan 100 persen dan sebagai bek mencoba untuk jadi agresif kepada lawan untuk menghentikan mereka mencetak gol,” tutur Skrtel di laman resmi Atalanta pasca gabung klub.
“Bagi seorang pemain, Liga Champions kompetisi top dan setiap pemain memimpikan bermain di sana, khususnya saat Anda kecil. Saya telah bermain di Liga Champions dengan Liverpool dan saya bahagia ada lagi di turnamen itu dengan Atalanta.”
Siapa sangka dalam kurun waktu yang singkat sikap Skrtel dan Atalanta berubah 180 derajat. Romansa berduanya seketika berakhir dengan pemutusan kontrak dan Skrtel bermain kembali di Turki.
Tidak jelas alasannya apa. Tapi, menurut Goal, hubunga Skrtel memburuk dengan Gasperini. Keduanya berselisih pendapat, Gasperini menilai proses adaptasi Skrtel buruk, sementara Skrtel juga tidak suka metode melatih eks pelatih Inter Milan itu.
Polemik terjadi dan berujung pemutusan kontrak sang pemain. Skrtel masih ada di daftar pemain kala Atalanta melawan SPAL di pekan pertama Serie A, tapi di laga kedua kontra Torino, nama Skrtel tidak lagi ada di dalam skuat. Sebagai gantinya, Atalanta mendapatkan bek yang tidak kalah soal pengalaman dari Skrtel, yakni Simon Kjaer. Pemain berusia 30 tahun asal Denmark jadi pemain ketiga dari Sevilla yang bergabung dengan Atalanta menyusul Luis Muriel dan Guilherme Arana.