DBAsia News

4 Hal yang Harus Dilakukan Pellegrini Guna Menghindari Tragedi De Boer

Manuel Pellegrini

DBasia.news – Mahar kurang lebihnya 100 juta poundsterling sudah dikeluarkan manajemen West Ham United untuk membeli pemain di musim panas ini. Mario Husillos, Direktur Olahraga West Ham, juga didatangkan langsung atas permintaan Manuel Pellegrini. Lantas, kenapa West Ham tak jua meraih kemenangan di Premier League 2018-19?

Empat laga awal berlalu dan West Ham tak sekalipun meraih kemenangan saat melawan Liverpool (0-4), Bournemouth (1-2), Arsenal (1-3), dan Wolverhampton Wanderers (0-1). Kekalahan terakhir sangat mengecewakan, melawan tim promosi dan bermain di depan hadapan fans.

Tren minor The Hammers itu unik. Padahal Pellegrini bukanlah manajer kacangan dan pernah memenangi Premier League 2013-14 bersama Manchester City, serja menjuarai dua Piala Liga. Ia juga sarat pengalaman karena pernah melatih River Plate, Villarreal, Real Madrid, Malaga, dan Man City.

Jack Wilshere, Andriy Yarmolenko, Felipe Anderson, Lukasz Fabianski, Issa Diop, bukan juga pemain-pemain yang masuk kategori pemain biasa. Publik pun heran dengan penampilan West Ham saat ini. Bayang-bayang pemecatan sudah dihadapkan pada Pellegrini.

Musim lalu, Frank de Boer merasakan palu pemecatan itu karena gagal membawa Crystal Palace meraih kemenangan di empat laga awal Premier League – lalu kalah tujuh kali beruntun. Masa iya Pellegrini ingin merasakan hal yang sama? Tentu ia tak ingin mengalami nasib yang sama dengan De Boer.

 

De Boer


Menurut Pellegrini, fans masih menyimpan bayangan musim lalu ketika West Ham bertarung dengan zona degradasi di era David Moyes. Kendati demikian menurut mantan striker Celtic dan Blackburn Rovers, Chris Sutton, Pellegrini seharusnya tidak menyalahkan cerita masa lalu dan move on membenahi skuat terkini.

Lalu, apa saja hal yang harus dibenahi Pellegrini agar ‘tragedi’ De Boer tidak terjadi kepadanya? Pellegrini juga harus membenahinya dengan cepat karena akhir pekan ini melawan tim yang belum pernah kalah, Everton.

Benahi Pertahanan

“Itu (kondisi West Ham) sangat mengkhawatirkan dari segi bertahan karena kebobolan 10 gol, hanya mencetak dua gol, dan juga banyak pembicaraan soal lini tengah,” ucap legenda West Ham, Sir Trevor Brooking.

Dalam empat laga terakhir, Pellegrini belum memiliki pasti soal dua bek tengah andalan di West Ham. Ia merotasi antara Angelo Ogbonna, Fabian Balbuena, dan Issa Diop – dua nama terakhir rekrutan anyar. Ketika Balbuena berduet dengan Diop, pertahanan West Ham tak meyakinkan. Pun demikian jika Ogbonna bermain dengan salah satu di antara mereka.

Pellegrini jelas harus mengatasi solusi tersebut secepat mungkin. Plus, ia harus memutuskan dengan jelas untuk bermain dengan garis tinggi di lini bertahan atau tidak. Pertahanan West Ham tampak rapuh dengannya.

Memainkan garis tinggi agar tim mampu mendominasi permainan sangat rawan mendapatkan ancaman dari serangan balik. Kekalahan 0-4 dari Liverpool seharusnya jadi pembelajaran bagi West Ham. Jika belum yakin memainkannya dengan komunikasi yang kuat, lebih baik West Ham bermain dengan garis bertahan yang normal.

Tingkatkan Semangat Bekerja

Etos kerja jadi masalah West Ham sejak musim lalu. Dari segi kebugaran, para pemain West Ham tampak loyo dan hanya bisa bermain dengan intensitas tinggi selama 65 menit. Pellegrini harus bekerja sama dengan pelatih kebugaran, Jose Cabello, untuk meningkatkan determinasi para pemain ketika bertanding.

Fans tentu saja kecewa jika melihat pemain di tim kesayangan mereka tidak banyak berlari untuk merebut bola, atau tidak mengejar lawan yang sedang mendribel bola. Permasalahan ini jika diselesaikan dengan baik, maka tiap lininya dari belakang hingga depan bisa bekerja baik sebagai satu unit.

Motivasi Pemain Baru

 

West Ham United


Hal ini jelas harus dilakukan Pellegrini kepada para pemain baru West Ham. Jika mereka tampil di bawah rata-rata, maka performa mereka itu akan jadi ‘racun’ yang memengaruhi rekan setimnya. Anderson misalnya. Ia dibeli mahal dari Lazio sebesar 36 juta poundsterling dan seyogyanya bisa memberikan kontribusi lebih ketimbang pemain lainnya.

Pun demikian Diop yang diboyong dari Toulouse sebesar 22 juta poundsterling. Selain itu, Pellegrini juga harus lebih bijak memainkan mereka dan akan lebih baik mengombinasikannya dengan pemain lama klub. Sebab, tidak ada jaminan seluruh pemain baru sudah bisa berkomunikasi dengan baik dalam sebuah pertandingan.

Tengok saja AC Milan musim lalu. Belanja sampai 11 pemain, namun, di akhir musim urung masuk zona Liga Champions dan terkena sanksi UEFA terkait pelanggaran FFP (Financial Fair Play).

Wilshere yang sangat dipercayai Pellegrini dapat memberikan perubahan seharusnya juga bisa bermain lebih baik lagi dalam mengontrol lini tengah West Ham.

Mulai Mainkan Yarmolenko Sebagai Starter

Michail Antonio belum menemukan performa terbaiknya. Begitu juga Robert Snodgrass di sisi sayap. Pellegrini wajib mencoba memainkan Yarmolenko yang telah pulih dari cedera dan bermain tengah pekan ini, di jeda internasional dengan timnas Ukraina.

Penyerang sayap berusia 28 tahun bisa jadi jawaban untuk seretnya gol West Ham yang baru mencetak dua gol. Keberadaannya juga bisa membantu Javier Hernandez, Marko Arnautovic, atau Lucas Perez untuk lebih leluasa mencetak gol.

Peran pemain sayap memang harus lebih besar dilibatkan dalam permainan tim agar striker tidak terlalu terbebani untuk mencetak gol. Jangan lupa, West Ham punya Hernandez yang pernah jadi mesin gol Manchester United dan juga Arnautovic yang memainkan musim keduanya dengan klub.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?