DBasia.news – Keputusan Anderlecht menunjuk Vincent Kompany sebagai pelatih ternyata berbuntut panjang. Klub raksasa asal Belgia itu harus menerima denda senilai 5 ribu Euro karena Kompany tidak memiliki lisensi yang dibutuhkan.
Atas pelanggaran yang dilakukan tersebut, Anderlecht dijatuhi denda 5.000 euro (sekitar Rp78 juta). Sanksi ini terbilang ringan karena pelanggaran serupa sebenarnya bisa dijatuhi sanksi sangat berat, yakni pencabutan lisensi klub profesional.
Mengenai kontroversi ini, kubu Anderlecht coba memberikan penjelasan. Menurut mereka, sosok yang sebenarnya menjadi pelatih adalah Simon Davies yang didatangkan dari Manchester City bersama Vincent Kompany. Mereka menegaskan, Davies bukanlah boneka atau tameng bagi sang bek andalan.
“Sejak awal sudah jelas bahwa peran Simon Davies adalah memimpin latihan, menentukan taktik, dan membuat pergantian,” ujar pengacara Anderlecht, Bert van der Auwera, pada pekan silam. “Peran Kompany ada tiga. Dia menjadi pemimpin di lapangan karena pengalamnnya, penerap visi kami, dan pemandu bagi para pemain muda.”
Pada akhirnya, guna menghindari masalah lebih lanjut, Anderlecht mengambil langkah lain. Pada Selasa (15/10/2019), mereka menunjuk Franky Vercauteren sebagai pelatih baru. Kedatangan pria yang sudah memegang lisensi Pro UEFA itu membuat Simon Davies tergeser ke posisi asisten pelatih.
Sementara itu, Vincent Kompany saat ini masih belum dapat kembali membela Anderlecht. Meskipun cedera otot lengan yang dialaminya sudah pulih, dia tak mau mengambil risiko. Selama dia bertugas sebagai pemain dan pelatih, Anderlecht memetik dua kemenangan dan tiga kekalahan.