DBasia.news – Usai dipecat oleh Arsenal, Unai Emery angkat bicara dan mengaku menderita selama melatih The Gunners.
“Orang-orang terdekat melihat saya dan mengatakan bahwa merek melihat saya menderita. Dan itu benar. Semua orang isa melihat saya menderita di Arsenal,” kata Emery seperti dikutip dari Marca, Minggu (22/12/2019).
Namun menurut Emery, perasaan menderita yang ia alami adalah sesuatu yang wajar. Hal itu karena serangkaian hasil buruk yang dialami.
“Dan itu sebenarnya normal. Ketika sebuah tim tidak menang, pelatih menderita. Dan ketika Anda kehilangan pertandingan berturut-turut, Anda akan lebih menderita.” tambahnya.
Akan tetapi menurut Emery, di awal musim ini sebenarnya Arsenal bermain tidak terlalu buruk. Sayangnya ada rasa frustasi yang tumbuh di pertengah musim ini dan hal itu tak bisa ia kikis dari para pemain.
“Musim ini kami jalani dengan optimis awalya. Kami memperkuat tim dan meraih hasil baik. Tapi tiba-tiba datang rasa frustasi, kehilangan kepercayaan tim. Kekalahan dari Sheffiled adalah puncaknya.” papar Emery.
“Saat itu kami di posisi yang sangat bagus. Suasana tegang mulai tercipta di ruang ganti. Dan ketika itu kami sadar kehilangan 6 laga dari 7. Kekecewaan mulai tumbuh membesar,” tutup Emery.
-
Mikel Arteta Membedah Alasan Arsenal Kalah Tiga Kali Beruntun
-
Liverpool Butuh Harry Kane di Lini Depan
-
Dianggap Jadi Anak Emas Premier League, Mikel Arteta Beri Tanggapan
-
Bos Arsenal Belum Bisa Pastikan Thomas Partey Dan Aubameyang Untuk Laga Liverpool
-
Arsenal Mulai Bangkit, Takehiro Tomiyasu Punya Peran Penting