DBasia.news – Pelatih asal Spanyol, Unai Emery mengungkapkan sisi gelap mantan timnya, Arsenal. Emery merasa, dahulu ia tidak mendapatkan dukungan saat menjadi nakhoda The Gunners.
Unai Emery mulai menukangi Arsenal pada Juli 2018. Sang manajer membawa rekam jejak apik saat melatih Sevilla dan Paris Saint-Germain. Ketika melatih dua klub tersebut, Emery meraih berbagai prestasi.
Akan tetapi, sang manajer gagal mencapai ekspektasi yang diinginkan manajemen The Gunners. Arsenal terseok-seok di papan tengah. Mesut Ozil dan kawan-kawan juga kerap kehilangan fokus saat sudah memimpin.
Unai Emery menilai, dirinya tidak bisa melakukan banyak hal karena Arsenal sudah dalam kondisi kritis.
“Sulit rasanya karena semua tidak memiliki energi. Beberapa orang mendukung Anda, namun tidak ada atmosfer yang dirasakan. Hubungan pun menjadi berubah,” terang Emery kepada Guardian.
“Hal tersebut terbawa hingga di lapangan. Kehilangan keunggulan saat bersua Crystal Palace dan Woverhampton Wanderers mencerminkan keadaan emosi kami. Kami sedang tidak baik-baik saja dan semuanya tidak berjalan.”
Unai Emery melakoni 78 pertandingan bersama Arsenal. Dari jumlah tersebut, ia rata-rata menuai 1,85 poin per pertandingan.
“Saya berbicara kepada pemain setelah tidak melihat tim yang diinginkan. Arsenal tidak memiliki komitmen dan persatuan,” lanjut eks juru taktik Paris Saint-Germain tersebut.
“Saat itulah saya melihat diri saya sendirian. Klub meninggalkan saya dan tidak ada solusinya.”
Unai Emery masih menganggur hingga saat ini. Pelatih 48 tahun tersebut sempat dikaitkan dengan beberapa klub dari LaLiga dan Premier League.
-
Mikel Arteta Membedah Alasan Arsenal Kalah Tiga Kali Beruntun
-
Liverpool Butuh Harry Kane di Lini Depan
-
Dianggap Jadi Anak Emas Premier League, Mikel Arteta Beri Tanggapan
-
Bos Arsenal Belum Bisa Pastikan Thomas Partey Dan Aubameyang Untuk Laga Liverpool
-
Arsenal Mulai Bangkit, Takehiro Tomiyasu Punya Peran Penting