DBasia.news – Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, angkat bicara mengenai penundaan Piala Eropa 2020 menjadi 2021. Baginya saat ini kesehatan fans, pemain, staf, dan publik menjadi prioritas saat ini di tengah merebaknya virus Covid-19.
Piala Eropa 2020 sedianya berlangsung Juni hingga Juli 2020. Namun, karena virus corona menunda sejumlah laga-laga di liga dan kompetisi Eropa, Piala Eropa juga ditunda agar pertandingan tersebut bisa diselesaikan di bulan-bulan berikutnya.
“UEFA hari ini mengumumkan penundaan kompetisi tim nasional andalannya, Piala Eropa 2020, yang akan dimainkan pada Juni dan Juli tahun ini,” demikian pernyataan di laman resmi UEFA.
“Kesehatan semua yang terlibat dalam pertandingan adalah prioritas, serta untuk menghindari tekanan yang tidak perlu pada layanan publik nasional yang terlibat dalam pertandingan. Langkah ini akan membantu semua kompetisi domestik, saat ini ditahan karena darurat Covid-19, untuk diselesaikan.”
Sementara nasib seluruh kompetisi dan laga – termasuk uji coba – untuk klub dan timnas, baik di kategori pria atau wanita, ditahan hingga kabar berikutnya dari UEFA. Waktu kosong Juni-Juli tanpa Piala Eropa bisa digunakan untuk menyelesaikan musim 2019-20 – dengan catatan wabah virus corona menurun.
UEFA setelah berdiskusi dengan anggota melalui pertemuan via panggilan video dan juga diikuti oleh Ceferin telah mengambil keputusan. Ceferin menegaskan pentingnya kesehatan bagi fans, staf, dan seluruh pemain saat ini.
“Kami berada di puncak dari sebuah olahraga yang dihidupi dan dihirup sejumlah besar orang oleh lawan yang tak terlihat dan bergerak cepat ini. Pada saat-saat seperti inilah komunitas sepak bola perlu menunjukkan tanggung jawab, persatuan, solidaritas dan altruisme,” tutur Ceferin di situs resmi UEFA.
“Kesehatan para penggemar, staf, dan pemain harus menjadi prioritas nomor satu kami dan, dengan semangat itu, UEFA mengajukan berbagai opsi sehingga kompetisi dapat berakhir musim ini dengan aman dan saya bangga dengan respons rekan-rekan saya di seluruh sepak bola Eropa.”
“Ada semangat kerja sama yang nyata, dengan semua orang mengakui bahwa mereka harus mengorbankan sesuatu untuk mencapai hasil terbaik.”
Pengorbanan itu harus dilakukan demi menjaga kesehatan publik. Apalagi, sepak bola tanpa fans tak lagi menjadi olahraga yang seru. Hal itu terkait dengan kans pertandingan yang bisa saja dimulai di dalam stadion kosong.
“Adalah penting bahwa, sebagai badan pengatur sepak bola Eropa, UEFA memimpin proses dan membuat pengorbanan terbesar. Memindahkan Piala Eropa 2020 akan memakan biaya besar untuk UEFA tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa pendanaan vital untuk dasar mendalam, sepak bola wanita dan pengembangan permainan di 55 negara kami tidak terpengaruh.”
“Tujuan atas laba telah menjadi prinsip panduan kami dalam mengambil keputusan ini demi kebaikan sepakbola Eropa secara keseluruhan.”
“Sepak bola adalah kekuatan yang membangkitkan semangat dan kuat dalam masyarakat. Pikiran untuk merayakan festival sepakbola pan-Eropa di stadion kosong, dengan zona fans yang sepi sementara benua (orang-orang) itu duduk di rumah sendirian, adalah sesuatu yang tanpa kegembiraan dan satu yang tidak bisa kita terima. merayakan ulang tahun ke-60 Piala Eropa,” tutur Ceferin.
Terakhir Ceferin menutupnya dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah merundingkan bersama mengenai Piala Eropa 2020. Termasuk dengan penuturan penundaan Copa America 2020.
-
UEFA Izinkan Fans Datang Ke Stadion Saat Piala Super Eropa
-
UEFA Rilis Jersey Liga Champions Khusus sebagai Bentuk Terima kasih kepada Petugas Medis
-
UEFA Berencana Ubah Sistem FFP setelah Gagal Berikan Larangan Bermain Bagi Manchester City
-
UEFA Alokasikan Rp3,9 triliun kepada Seluruh Angggota
-
WHO Tanggapi Keputusan UEFA Ingin Selesaikan Kompetisi Musim 2019-2020