DBasia.news – Laga perdana babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa ditandai dengan sebuah aksi protes yang dilakukan timnas Norwegia dan Jerman. Qatar selaku tuan rumah putaran final ajang ini menjadi sasarannya.
Norwegia yang tergabung di grup bertandang ke markas Gibraltar pada laga perdana, Kamis (25/3) dini hari WIB. Erling Haaland dan kawan-kawan mencuri perhatian saat masuk ke lapangan untuk memulai pertandingan.
Para pemain Norwegia mengenakan kaos putih bertuliskan “Human Rights on and off the pitch”. Pesan itu merupakan bentuk sindiran kepada Qatar yang dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Dalam laporan Guardian pada bulan lalu, Qatar dianggap abai dalam menjaga keselamatan para pekerja dari luar negeri yang didatangkan untuk membangun infrastruktur seperti stadion. Tercatat ada sekitar 6.500 pekerja yang meninggal saat bekerja.
Klub-klub Norwegia bahkan mendesak federasi negaranya untuk memboikot Piala Dunia 2022. Namun mereka merespons hal itu dengan pesan protes pada laga kontra Gibraltar.
“Ini sedikit tentang apa yang telah kami bicarakan, untuk memfokuskan pada beberapa hal yang telah menjadi diskusi di luar lapangan. Para pemain saya sangat ingin melakukan ini dan saya di sini sebagai contohnya,” kata pelatih Norwegia, Stale Solbakken kepada TV2 Norwegia.
Sehari kemudian, para pemain Jerman melakukan aksi serupa. Momen itu dilakukan saat menjamu Islandia pada laga perdana grup J di MSV-Arena.
Sebelas pemain utama Jerman masuk ke lapangan dengan mengenakan kaos hitam bertuliskan satu huruf yang berbeda-beda. Jika huruf-huruf tersebut digabungkan, maka akan tersusun kata “Human Rights”.
Sikap tersebut menunjukkan Jerman satu suara dengan Norwegia. Mereka menuntut kasus kematian para pekerja di Qatar sampai tuntas.
“Itu adalah tanda bahwa kami membela semua hak asasi manusia di dunia, di mana pun, dan untuk nilai-nilai yang kami wakili,” kata pelatih Jerman, Joachim Low.
Reaksi FIFA
Pesan kemanusiaan yang berbau politik ini normalnya di larang oleh FIFA. Namun federasi sepak bola dunia itu pada kenyataannya tidak melakukan hal itu.
FIFA menegaskan tidak akan memberikan hukuman kepada Jerman atau Norwegia. Mereka menganggap pesan tersebut punya tujuan yang mulia.
“FIFA percaya pada kebebasan berbicara, dan pada kekuatan sepak bola sebagai kekuatan untuk kebaikan,” bunyi pernyataan FIFA.
Saat ini memang baru Jerman dan Norwegia yang menyampaikan protes tersebut. Namun bukan tidak mungkin aksi serupa juga akan dilakukan tim-tim lain yang melakoni babak kualifikasi Piala Dunia 2022 di zonanya masing-masing.