DBAsia News

Tiga Rockstar Sepak Bola yang Tersisa di Era Modern

Gianluigi Buffon

DBasia.news – Dunia sepak bola bergulir dengan sangat cepatnya. Tanpa disadari, pemain-pemain yang dahulu kita lihat bersama seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, Patrick Vieira, Gennaro Gattuso, Zinedine Zidane, sudah menjadi pelatih saat ini. Hanya mereka yang berposisi kiper yang kariernya cukup panjang.

Penjaga gawang bermain lebih dari usia 30 tahun ke atas bukan hal yang aneh, bahkan ada yang sampai umur 40 tahun. Saat ini, tiga kiper veteran yang pernah mengukir sukses di Eropa dan masih bermain adalah: Petr Cech, Gianluigi Buffon, dan Iker Casillas.

Cech membela Arsenal setelah 11 tahun bermain untuk Chelsea sebelumnya. Buffon membuka lembaran baru dengan Paris Saint-Germain (PSG) setelah 17 tahun membela Juventus. Sedangkan Casillas sudah memasuki tahun ketiganya dengan Porto setelah mengukir sejarah dengan Real Madrid, klub tempatnya berkembang dan bermain pada medio 1999-2015.

Pada usia 37 tahun, Casillas sudah mulai memikirkan waktu untuk pensiun. Ia mengakui bahwa dirinya, juga dengan Cech dan Buffon, merupakan rockstar yang tersisa di era sepak bola modern. Bintang-bintang uzur yang akan segera mengakhiri kariernya.

“Kami (Cech, Casillas, Buffon) rockstar terakhir, yang tertua yang masih bermain di Eropa. Anda harus menikmati waktu yang tersisa. Pada usia 37 tahun Anda lebih dekat untuk pensiun ketimbang terus bermain,” ucap Casillas, disadur dari Marca.

Pelatih dan Diet Demi Kelangsungan Karier

 

Petr Cech


Seyoyagnya, jika pemain sudah mendekati akhir kariernya, mereka akan mulai memikirkan perjalanan karier berikutnya di dunia kepelatihan. Berbekal pengalaman, para pesepakbola profesional top Eropa punya kans besar jadi pelatih sukses. Pun demikian Casillas.

Akan tapi, ia menolak kesempatan untuk jadi pelatih kiper kelak. “Tidak (jadi pelatih kiper), jika Anda ingin jadi pelatih, maka Anda seharusnya tidak hanya berlatih dengan kiper, Anda harus berbagi pengetahuan kepada seluruh pemain. Dalam kasus saya, saya beruntung merasakan banyak pengalaman dan akan bagus untuk membaginya ke seluruh pemain,” tutur Casillas di AS.

Itu artinya, Casillas bukan hanya ingin menjadi pelatih kiper melainkan pelatih sebuah klub. Namun, semua itu baru akan dipikirkannya nanti setelah pensiun. Casillas saat ini hanya fokus memberikan yang terbaik untuk Porto dalam upaya mempertahankan titel Liga Primeira dan berjuang semaksimal mungkin di Liga Champions.

Usia Casillas memang tidak muda lagi. Kendati demikian, ia terbantu dengan keberadaan Sergio Conceicao, pelatih Porto yang sangat peduli dengan berat tubuh dan diet. Berkat metode kepelatihannya, kelangsungan karier Casillas terjaga dalam kondisi prima.

“Dia (Conceicao) sangat ketat dan disiplin ketika hal-hal itu menyangkut berat tubuh dan kekuatan. Pada usia 37 tahun, metodenya itu menguntungkan saya, memiliki pelatih yang mengharuskan Anda punya berat badan tertentu dan menjalankan diet, karena saya harus lebih memonitor fisik saya,” tambah Casillas.

Entah sampai berapa lama lagi Casillas bisa bermain di level top Eropa. Casillas sudah sangat sukses dengan keberhasilannya meraih dua Euro, satu Piala Dunia, lima La Liga, tiga Liga Champions, dan dua Copa del Rey.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?