DBasia.news – Sir Alex Ferguson memberi selamat atas keberhasilan Juergen Klopp karena berhasil Liverpool juara Premier League. Ferguson juga menyebut Klopp memang pantas mendapatkannya.
Klopp sukses mengakhiri penantian 30 tahun Liverpool akan gelar juara Liga Inggris. Bahkan Liverpool dibawanya juara di pekan ke-31 atau tujuh pekan sebelum musim selesai, rekor baru di Premier League.
Selain itu, Klopp juga memecahkan rekor 99 poin klub Merseyside itu di kompetisi teratas Inggris, setelah musim lalu meraih 97 poin. Ini seperti membayar kegagalan saat kalah satu poin dari Manchester City di musim 2018/2029.
Atas keberhasilannya membawa Liverpool juara Premier League, Klopp dinobatkan oleh Asosiasi Manajer Liga Inggris (LMA) sebagai manajer terbaik 2019/2020.
Klopp mengalahkan nama-nama manajer lain seperti Marcelo Bielsa di tim Leeds United dan Gareth Ainsworth dari Wycombe. Pria 53 tahun tersebut berhak mendapatkan piala The Sir Alex Ferguson Trophy.
Ya, Sir Alex Ferguson sebagai manajer tersukses di Premier League dengan 13 gelar langsung memberikan selamat kepada Klopp. Dia pun menyebut-nyebut aksi Klopp yang meneleponnya jam 4 pagi, setelah Liverpool dipastikan jadi juara Liga Inggris.
“Juergen, fantastis. Kita berbicara tentang Leeds yang menghabiskan 16 tahun di Championship, tapi Liverpool sudah 30 tahun sejak terakhir kali juara liga, itu luar biasa,” tutur Ferguson seperti dilansir dari Sky Sports.
“Anda jelas sangat pantas mendapatkannya, level penampilan tim anda luar biasa. Kepribadian anda cocok dengan seisi klub, ini adalah performa yang mengagumkan,” sambungnya.
“Saya memaafkan anda karena sudah membangunkan saya jam 3.30 pagi cuma untuk memberitahu saya kalau anda memenangkan liga! Terima kasih, bagaimana pun juga anda pantas mendapatkannya.”
Saat Sir Alex Ferguson berjaya bareng Manchester United, Liverpool memang terpuruk dan jumlah gelar juara Liga Inggris disalip. MU punya 20 gelar, sementara Liverpool tertahan di angka 18 sebelum bertambah jadi 19 musim ini.
Tapi, selepas Sir Alex Ferguson pergi, prestasi MU menurun drastis dan bahkan cuma finis empat besar tiga kali dari tujuh tahun terakhir.
