DBAsia News

Seperti Ini Gaya Permainan Arsenal di Musim 2018/2019

Unai Emery

DBasia.news – Untuk kali pertama setelah dilatih oleh Arsene Wenger selama 22 tahun, Arsenal kini memulai era baru di bawah arahan Unai Emery. The Gunners sudah memulai proses adaptasi dengannya di sesi latihan dan tur pramusim yang berlangsung di Singapura.

Emery memberikan penyegaran baru dari segi metode kepelatihannya serta filosofi sepak bola yang berbeda dari Wenger. Keseriusan untuk membangkitkan Arsenal yang musim lalu finish di urutan enam klasemen Premier League dapat dilihat dari pemain yang sudah datang.

Arsenal memboyong lima pemain: Stephan Lichtsteiner, Bernd Leno, Sokratis Papastathopoulos, Lucas Torreira, dan Matteo Guendouzi. Kelimanya didatangkan dengan alasan yang berbeda-beda: kebutuhan tim hingga meneruskan tradisi klub dalam mengembangkan pemain muda.

Emery, 46 tahun, sudah memiliki gambaran bagaimana Arsenal bermain di musim 2018/19 dan seterusnya. Dia ingin tim asuhannya bermain penuh enerji, agresif, dengan gaya dan karakter yang nyata serta merepresentasikan identitas klub.

 

Arsenal


“Tiap laga, Anda berharap tiap pemain untuk menampilkan intensitas, agresivitas, untuk memperlihatkan bahwa mereka ingin menang dan siap bekerja keras untuk meraihnya. Kami ingin melakukannya dengan gaya dan karakter, dengan protagonis di lapangan pertandingan,” tegas Emery, diberitakan Mirror.

“Kami juga ingin tiap pemain menciptakan serta menemukan hal-hal (kreatif) ketika menguasai bola. Ketika kami tak menguasai bola, kami juga ingin memperlihatkan ambisi untuk merebut bola dengan cepat.”

“Kami ingin memperlihatkannya, tidak hanya di tiap laga, tapi juga setiap hari di sesi latihan. Kami ingin pemain kami enerjik, penuh aksi – dengan atau tanpa bola – dan sebagai protagonis ketika bermain,” urai Emery.

Melihat pemain-pemain berkualitas yang ada dalam skuat Arsenal saat ini, seperti: Mesut Ozil, Henrikh Mkhitaryan, Pierre-Emerick Aubameyang, Aaron Ramsey, Hector Bellerin. Bermain ofensif dan enerjik seperti yang diinginkan Emery bukan sekedar impian.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?