DBasia.news – Dokter tim Persebaya Surabaya, dr Pratama Wicaksana Wijaya membeberkan caranya memantau kondisi kesehatan para pemain di masa pandemi Covid-19 ini.
Empat bulan sudah Persebaya tidak menggelar aktivitas bersama secara langsung. Atau sejak Liga 1 2020 resmi ditangguhkan pada akhir Maret lalu.
Hampir seluruh pemain bahkan sudah tidak berada di Surabaya Raya (Gresik, Sidoarjo). Hanya Patrich Wanggai, Oktafianus Fernando, dan Makan Konate yang bertahan di mes apartemen di kawasan Surabaya Selatan.
“Pemain yang di Surabaya Raya, termasuk yang tinggal di mes, sampai sekarang tidak ada yang mengeluh dengan kondisi apapun. Tidak ada yang mengeluh masalah kesehatan. Termasuk yang di luar Surabaya Raya,” ungkap dr Pratama.
Dia mengakui komunikasi rutin menjadi kunci untuk memantau kondisi para pemain. Dokter yang akrab disapa Tommy itu memastikan tidak ada satu pun pemain yang merasakan gejala corona. Seperti demam, sesak nafas, dan batuk kering.
“Kalau dalam situasi normal, biasanya kami tangani langsung setiap keluhan pemain. Namun saat ini melalui komunikasi, bisa lewat media sosial. Maupun grup WA. Dengan pemain yang ada di sini, ya komunikasi langsung,” terangnya.
Terkait persiapan jika tim dikumpulkan kembali, dia mengaku perlu membahas lebih lanjut dengan pelatih Aji Santoso dan manajemen. Sebelum bertindak lebih jauh, Tommy menyambut baik panduan protokol kesehatan yang dikeluarkan PSSI.
“Prinsipnya, itu kewajiban dari PSSI, bila ingin liga berjalan ya harus diikuti. Yang pasti, semua panduan tujuannya positif untuk pencegahan dan untuk itu kita wajib mematuhinya,” tandasnya.
Panduan protokol kesehatan diterbitkan federasi terkait penyelenggaraan Liga 1 di tengah pandemi COVID-19. Beberapa di antaranya yakni Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 untuk Klub Sepak Bola, Panduan Sebelum Pertandingan, Orang-orang yang Boleh Berada di Stadion, dan Panduan Saat Hari Pertandingan.