DBAsia News

Selama 10 Tahun Terakhir Tidak Ada Perubahan Signifikan dalam Pendapatan Milan

Milan


DBasia.news –  Kedatangan Krzysztof Piatek dari Genoa diiringi kabar yang tidak bagus untuk AC Milan. Pasalnya, ada pengumuman bahwa pendapatan Milan mengalami stagnansi selama 10 tahun terakhir.

Calcio e Finanza mengumumkan perkembangan pendapatan klub-klub top Eropa selama satu dekade terakhir. Periode yang digunakan adalah sejak 2008 hingga 2018.

Terdapat sejumlah fakta mengejutkan dari hasil yang diumumkan oleh Calcio e Finanza. AC Milan selaku salah satu klub terbesar di Eropa mengalami perkembangan keuangan yang stagnan.

Praktis tidak banyak yang berubah dari pendapatan tahunan AC Milan saat ini dibandingkan dengan 10 tahun lalu. Secara keseluruhan, peningkatan pendapatan I Rossoneri selama satu dekade hanya 2 persen.

Apabila dirata-rata selama 10 tahun, artinya setiap tahun pendapatan AC Milan hanya naik 0,18 hingga 0,2 persen. Wajar apabila mereka dilanda kesulitan saat ini.

Padahal, AC Milan merupakan klub Italia dengan pendapatan terbanyak pada 2008. Saat itu, mereka menerima 209,5 juta euro (Rp 3,36 triliun), sedangkan kini hanya 213,7 juta euro (Rp 3,42 triliun).

Jumlah itu tentu kecil apabila dibandingkan dengan dua rival AC Milan, Inter Milan dan Juventus. Kedua tim itu memiliki perkembangan yang lebih baik.

Inter Milan hanya menerima 172,9 juta euro (Rp 2,76 triliun) pada 2008, kini 288,2 juta euro (Rp 4,63 triliun). Artinya, perkembangan I Nerazzurri memiliki perkembangan 66,7 persen.

Sementara itu, Juventus memiliki perkembangan paling signifikan dalam satu dekade. I Bianconeri berangkat dari 167,5 juta euro (Rp 2,68 triliun) menjadi 402,3 juta euro (Rp 6,47 triliun).

Menariknya, dalam daftar tersebut diketahui pendapatan AC Milan cukup melonjak drastis ketika dimiliki oleh Li Yonghong. Bisa jadi hal itu disebabkan banyak fans baru yang berasal dari China.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?