DBAsia News

Ronald Koeman Tak Jadi Latih Barcelona karena Pengunduran Piala Eropa

DBasia.news –  Piala Eropa ditunda hingga 2021 dan Ronald Koeman urung melatih Barcelona. Tapi Koeman tetap menjaga mimpi melatih Barca.

Koeman memiliki kenangan manis bersama Barcelona, baginya Barcelona bukanlah sosok yang asing. Pada 1989 hingga 1995, Koeman merupakan pemain andalan Barcelona di era Johan Cruyff.

Belum lama ini Koeman dikabarkan telah didekati Barca saat ingin memecat Ernesto Valverde pada bulan Januari lalu. Namun, sang juru taktik berusia 56 tahun tersebut masih berkomitmen menjadi pelatih timnas Belanda.

Koeman disinyalir memiliki klausul spesial dalam kontraknya yang membuatnya dapat melatih Barca setelah Piala Eropa. Akan tapi Piala Eropa ditunda hingga 2021 karena virus corona dan Koeman harus menanti kesempatan melatih Barcelona.

“Tidak, saya pikir itu bukan saat yang buruk. Apa yang terjadi adalah bahwa saya memiliki tujuan (target) dengan Belanda. Barcelona selalu dapat memenangkan hal-hal besar, mereka memiliki pemain yang sangat bagus, mereka memiliki opsi untuk merekrut pemain terbaik … Jika saya keluar dari pekerjaan maka pasti, semua orang menyukai Barcelona.”

“Tidak masalah apa pun situasi yang mereka hadapi. Saya memiliki masa terbaik saya sebagai pemain di sana, di Barcelona, dan saya memiliki banyak cinta untuk kota. Jadi, semoga saja saya bisa melatih Barcelona suatu hari nanti,” terang Koeman kepada Marca.

“Belum ada tanggal yang pasti, jadi sekarang ini berlaku setelah Piala Eropa 2021. Namun, saat ini saya belum memikirkannya,” lanjut eks manajer Everton itu.

Koeman juga sempat menyinggung mengenai performa Barcelona yang tampil kurang menggigit meskipun berhasil menguasai pertandingan.

“Saat mereka bermain melawan Napoli, terlihat jelas kesulitan untuk mampu mencetak gol karena Napoli banyak menumpuk pemain di lini pertahanan,” ujar Koeman.

Menurut Koeman, Barcelona sangat membutuhkan pemain yang memiliki tipikal permainan seperti Ansu Fati. Bahkan, ia menyinggung permainan anak asuhnya, Frenkie de Jong yang dinilai kurang optimal dalam skema Quique Setien.

“Saya melihat Ansu Fati bermain dengan baik, dan jujur saya Barcelona membutuhkan pemain yang mirip gaya dengannya.”

“Bersama Timnas Belanda, ia bermain lebih dalam. Namun, kami memang bermain dengan dua gelandang bertahan, sedangkan Barcelona hanya satu diapit oleh dua gelandang tengah,” tambah Koeman.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?