DBasia.news – Pamor Serie A mulai terangkat kembali setelah sempat terkenal pada medio 1990-an.
Juventus memicu perubahan di sepak bola Italia kala merekrut megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, dari Real Madrid pada 2018. Peraih lima Ballon d’Or diboyong seharga 100 juta euro lebih setelah meraih empat titel Liga Champions dengan El Real.
Siapa sangka kedatangan Ronaldo benar-benar meningkatkan popularitas Serie A yang sebelumnya kalah tenar dari LaLiga, Bundesliga, dan Premier League. Dari sisi persaingan Serie A belum mengalami perubahan signifikan, namun, para pemain top Eropa mulai berdatangan.
Romelu Lukaku, Aaron Ramsey, merupakan dua nama pemain yang baru datang ke Serie A setelah bermain di Premier League. Lukaku memperkuat Inter Milan dan Ramsey membela Juventus. Lukaku bahkan langsung tampil ganas dengan Nerazzurri.
Tidak berhenti sampai di situ saja, sensasi kedatangan bintang berlanjut setelah adanya kabar dari Fabrizio Romano, pakar transfer sepak bola asal Italia, bahwa Christian Eriksen, gelandang Tottenham Hotspur, akan segera bergabung dengan Inter Milan.
Eriksen kontraknya berakhir dengan Tottenham Hotspur di akhir musim ini dan klub tak memperpanjang kontraknya. Kedatangan pemain asal Denmark itu jelas meramaikan persaingan di Serie A (meski saat ini didominasi oleh Juventus dan Inter).
Seperti yang pernah dikatakan oleh Gianluca Di Marzio, pakar transfer sepak bola asal Italia, kepada Sky Sports, kedatangan Ronaldo memberikan efek positif dan menarik pemain-pemain top Eropa dari liga lainnya untuk datang.
“Sejak kedatangan Ronaldo, Serie A telah membaik. Sesuatu telah berubah dengan cara yang sekarang memungkinkan untuk merekrut pemain. Dua, tiga atau empat tahun lalu, para pemain memikirkan Premier League, LaLiga atau Bundesliga,” tutur Di Marzio.
“Setelah Ronaldo (datang), sesuatu berubah, kami mulai menjadi liga yang bagus lagi dan para pemain ingin datang ke Italia karena negaranya spektakuler dan permainannya fantastis,” terangnya.
Pamor Serie A tentunya akan semakin terangkat apabila tim-tim Italia mampu ‘berbicara banyak’ di kancah sepak bola Eropa, entah itu menjuarai Liga Champions atau Liga Europa.