DBasia.news – Tercatat Los Blancos sangat sering membangun serangan melalui sisi kiri. Hal ini terkuak setelah media terkemuka Spanyol, Marca membeberkan data statistik menarik mengenai cara menyerang Real Madrid kurun waktu 10 musim terakhir.
Pada periode tersebut, Madrid memang memiliki dua pemain yang kuat di sisi kiri. Adalah kolaborasi Marcelo sebagai bek kiri dan Cristiano Ronaldo yang memang gemar menyisir sisi kiri pertahanan lawan.
Menariknya ketika Ronaldo hengkang ke Juventus FC musim ini, cara Madrid membongkar pertahanan lawan dari sisi kiri belum berubah.
Marcelo
Tercatat serangan Marcelo dan kawan-kawan dari sebelah kiri mencapai 44 persen, berbanding 33,5 persen dari sisi kanan. Artinya ada selisih 10,5 persen di antara kedua sisi tersebut.
Madrid juga menjadi tim yang paling gencar menyerang dari kiri pada La Liga 2018-19. Lewat persentase 44 persen, mereka mengalahkan Leganes (42,6 persen) dan Valladolid (42,2 persen).
Cara menyerang di atas memang terbukti berhasil 10 tahun terakhir tapi mulai gagal musim ini. Terbukti ketika Marcelo, salah satu pemain paling efektif menyerang dari sisi kiri di dunia dan jadi andalan Madrid beberapa musim terakhir dibebat cedera lawan Sevilla.
Setelah momen itu, anak asuh Julen Lopetegui tidak pernah bisa mencetak gol saat melawan Atletico, CKSA dan Alaves. Artinya ada kemungkinan cara menyerang Madrid dari sisi kiri sudah terbaca lawan.
Selain itu, Madrid belum menemukan pelapis sepadan di dalam diri Marcelo. Plus tim juga kehilangan sosok Ronaldo yang begitu rajin mencetak gol saat memperkuat tim. Memang tim punya Marco Asensio, tapi sekali lagi, kualitas pemain asal Spanyol itu masih di bawah Ronaldo.
Alhasil solusi paling mungkin adalah menyeimbangkan serangan tim, baik dari sisi kiri, kanan maupun tengah. Mungkin sektor tengah harus bisa dimanfaatkan Lopetegui. Karena Madrid memiliki banyak gelandang tengah andal.
Sebut saja Luka Modric atau Toni Kroos. Namun sekali lagi, semua ini bakal terasa percuma bila peran Karim Benzema sebagai tukang gedor utama gagal maksimal. Kesimpulannya, pekerjaan rumah Lopetegui di Madrid begitu menumpuk.
-
Messi Tidak Sebut PSG Sebagai Tim Unggulan di Liga Champions
-
Spanyol Taklukkan Kosovo, Enrique Tetap Mengeluh
-
Lazio Bertekad Ulang Kesuksesan 20 Tahun Lalu di Liga Champions
-
Josep Maria Bartomeu Dinilai Tak Mengerti Industri Sepak Bola
-
Tim-tim Premier League Berjaya di Laga Kedua Grup Liga Champions