DBasia.news – Real Madrid akan melawan Sevilla dalam lanjutan laga LaLiga, Senin (23/9) dini hari WIB. Zinedine Zidane memiliki tugas untuk membenahi buruknya pertahanan Madrid.
Betapa terbukanya pertahanan mereka bisa dilihat ketika Madrid kalah telak 0-3 dari PSG (Paris Saint-Germain) di Liga Champions. Hasil itu melanjutkan statistik minor untuk Los Blancos. Menurut AS, sepanjang tahun 2019 sejauh ini Madrid hanya enam kali mencatatkan clean sheets.
Dalam 35 pertandingan Madrid telah kebobolan di 29 laga. Ini bukanlah hal yang baru lagi bagi Madrid hingga mereka merekrut Ferland Mendy dan Eder Militao di musim panas ini, keduanya berposisi sebagai bek.
Entah melalui situasi bola mati atau permainan terbuka, bek-bek Real Madrid acapkali gagal mencatatkan clean sheet kala mereka tidak pada posisi semestinya, melakukan kesalahan, atau gagal mengatisipasi serangan balik.
Masalah itu telah menjadi problematika klasik untuk Real Madrid. Musim lalu Madrid kebobolan 46 gol di LaLiga. Sejauh ini (di tahun 2019), mereka telah kebobolan 49 gol dari 35 laga (30 gol dari musim lalu dan lima musim ini).
Lawan-lawan Madrid setidaknya mencetak satu gol. Thibaut Courtois, kiper Madrid, tak bisa selalu disalahkan karena faktanya pertahanan di depannya tidak berkoordinasi dengan baik. Terakhir, Madrid mencatatkan catatan clean sheet pada April.
Selain pertahanan, motivasi juga disinyalir jadi alasan menurunnya performa Madrid. Melansir dari catatan di laman resmi UEFA, Madrid hanya berlari sebanyak 80.497 meter (akumulasi jarak lari pemain-pemain yang turun bermain) saat melawan PSG. Ini jadi jumlah terkecil yang dilakukan Madrid sejak musim 2009-10 dan melalui 117 laga di Liga Champions.
Wajar jika Zidane khawatir melihat motivasi timnya. “Pada level ini ketika Anda kurang intensitas, rumit. Di setiap duel perebutan bola 50-50 kami kalah bertarung,” ucapnya.
Melawan Sevilla, yang saat ini ada di peringkat satu LaLiga dengan raihan 10 poin (terpaut dua poin dengan Madrid), pertahanan Madrid akan kembali diuji oleh tim yang ditangani oleh mantan pelatih Madrid, Julen Lopetegui.