DBAsia News

Rasa Syukur Sang Ayah Melihat Bima Sakti Latih Timnas Indonesia

Bima Sakti

DBasia.news –  Bima Sakti Tukiman, legenda hidup sepak bola Indonesia, mendapatkan kesempatan langka menangani Timnas Indonesia selama kurang lebih tiga bulan. Meski tidak sukses di Piala AFF 2018, pengalaman melatih itu sangat berharga bagi Bima Sakti.

Di tengah banjir kritikan atas kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, Bima beruntung mendapat dukungan penuh dari keluarga besarnya. Terutama dari sang ayah, H. Tukiman. Kebanggaan pria berusia 72 tahun itu kepada sang anak tidak luntur sedikitpun.

“Saya sangat-sangat bangga terutama kepada Allah SWT yang memberikan nikmat kepada anak kami, Bima Sakti, sehingga bisa pensiun di usia tua (sebagai pemain), dan ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Dan luar biasa,” buka Tukiman.

Sebagai seorang ayah, menjadi wajar tatkala Tukiman berdiri paling depan untuk membela anaknya. Tukiman sadar Bima gagal membawa prestasi untuk Timnas Indonesia. Tapi, dirinya percaya anaknya sudah berusaha semaksimal mungkin.

“Memang, Mas Bima belum berpengalaman dalam keadaan kepelatihan. Mudah-mudahan nanti ke depan, berprestasi. Jika memang suatu cobaan untuk anak saya.”

 

Bima Sakti


“Sebetulnya menurut saya, mainnya sudah bagus, tapi tergantung keberuntungan. Kalau tidak beruntung, sama Singapura waktu itu. Kami memohon sama Allah SWT saja, mudah-mudahan anak kami, Bima Sakti nanti ke depannya, menjadi pelatih yang punya nama,” kata Tukiman.

Tukiman pun berharap, Bima dapat memetik pelajaran berharga selama menangani Timnas Indonesia. Nantinya, ilmu-ilmu yang diserap dapat memperkaya wawasannya sebagai pelatih yang berkualitas.

“Mudah-mudahan ke depan, kami mempunyai, kan pengalaman melatih harus dari bawah ya. Ini kan ujug-ujug melatih Timnas, bersyukur sekali,” papar Tukiman.

Tukiman amat bangga sekali dengan karier Bima sebagai pemain, maupun pelatih. Selama 22 tahun berkecimpung sebagai pemain, Bima telah memberikan pengabdian maksimal kepada keluarganya.

“Alhamdulillah, selama coach Bima menjadi pesepak bola, kami bisa diberangkatkan ibadah haji berdua dengan ibunya, sampai membeli rumah. Bersyukur sekali,” imbuh Tukiman.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?