DBasia.news – PSS Sleman menelan kekalahan 0-1 saat menghadapi tuan rumah Blitar United, pada laga lanjutan Liga 2 2018 wilayah timur di Stadion Supriyadi, Jumat (5/10).
Blitar United menang berkat gol tunggal Dani Bujak di menit 69. Gol kemenangan Blitar United itu sempat diwarnai aksi protes dari pemain PSS, karena menganggap bola tendangan Dani Bujak dianggap belum melewati garis gawang.
Aksi protes itu sempat memicu berbagai teriakan bernada cacian dari ribuan suporter PSS yang memadati tribun selatan Stadion Supriyadi. Sempat tertunda sekitar dua menit, namun wasit tetap memutuskan gol itu secara sah.
“Saya pribadi menghargai apa pun keputusan wasit. Gol itu sudah disahkan, dan pertandingan sudah selesai dan sudah disetujui,” kata pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, yang enggan membahas lebih lanjut soal gol kontroversial itu.
Terkait sah atau tidaknya, Seto mengembalikannya kepada penonton yang sama-sama melihat proses gol itu terjadi. Ia pun berupaya untuk tetap lapang dada dalam menerima kekalahan yang cukup menyesakkan itu.
“Apakah itu gol atau tidak, silakan penonton menilainya sendiri, Monggo. Yang jelas saya tidak akan berbicara soal keputusan wasit,” tandasnya.
“Kalau mau protes ya sudah dari tadi di lapangan, kami tidak mau melanjutkan pertandingan. Kami lebih fokus untuk mengevaluasi tim sendiri,” tambah legenda hidup tim Super Elang Jawa tersebut.
Di lain pihak, Blitar United menyambut positif Raihan tiga angkanya. Menghadapi tim sekelas PSS, si Kucing Hitam mampu tampil efektif meski kalah jauh dari penguasaan bola maupun penciptaan peluang gol sepanjang pertandingan.
“Semua tahu, tim kami tidak ada pemain bintang, sementara PSS penuh bintang. Hadirnya suporter PSS yang banyak, juga menjadi motivasi kami untuk mengalahkan mereka,” kata kapten tim, Yoga Eka Hera Firmansyah.