DBAsia News

Posisi Ernesto Valverde Terancam Dipecat

DBasia.news –  Barcelona kalah 0-2 dari Granada dalam lanjutan laga LaLiga di Los Carmenes, Minggu (22/9) dini hari WIB. Akibat kekalahan itu, posisi Ernesto Valverde terancam dipecat.

Granada menang 2-0 via gol Ramon Azeez (2′) dan penalti Alvaro Vadillo (66′). Berkat hasil itu, Granada masih bertahan di puncak klasemen sementara LaLiga dengan raihan 10 poin dan terpaut tiga poin dari Barcelona di urutan tujuh.

Kekalahan di laga tandang itu semakin menambah catatan minor Blaugrana yang sampai sejauh ini belum menang di markas lawan di seluruh kompetisi. Laga itu saat melawan Athletic Bilbao (0-1), Osasuna (2-2), Borussia Dortmund (0-0) di Liga Champions, dan kini kontra Granada.

Ditambah dengan catatan laga tandang musim lalu dan satu kontra Dortmund musim ini, total Barca sudah delapan kali gagal menang di markas lawan. Valverde menyampaikan kekhawatirannya.

“Saya khawatir karena laga tandang kami tidak mendapatkan hasil yang bagus. Ketika empat pertandingan tandang telah berlalu, ini adalah gejala bahwa ada sesuatu yang tidak terlalu bagus,” tutur Valverde, sebagaimana dilansir dari Football-Espana.

“Sudah jelas bahwa ini bukan statistik yang bagus untuk kami dan itu tidak sejalan dengan apa yang telah kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Ini berkaitan dengan apa yang sudah saya katakan, kami belum bagus di laga tandang,” tambahnya.

Bukan hanya performa Barcelona yang mengkhawatirkan, tapi juga nasib Valverde terancam. Eks pelatih Athletic Bilbao itu sudah mendapatkan sorotan besar usai gagal meraih titel Copa del Rey dan Liga Champions musim lalu.

Ditambah fakta manajemen klub telah memanjakannya dengan pemain-pemain berharga mahal: Philippe Coutinho (kini dipinjamkan ke Bayern Munchen), Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Frenkie de Jong, tidak ada alasan bagi Valverde untuk tidak meraih hasil-hasil positif.

Datang dari Bilbao pada 2017, Valverde sudah mempersembahkan dua titel LaLiga, satu Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Di bawah asuhannya, permainan Barca tidak konsisten dan cenderung bergantung kepada Lionel Messi.

Andai situasi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Valverde mengalami nasib yang sama seperti Julen Lopetegui di Real Madrid musim lalu: dipecat di tengah bergulirnya musim.

“Merekrut Frenkie de Jong dan Antoine Griezmann selagi mempertahankan Ernesto Valverde sebagai pelatih seperti halnya memberikan lipstik kepada babi,” ucap Editor Squawka, Muhammad Butt

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?