DBAsia News

Petr Cech Pasrah jika Arsenal Angkat Koper dari Liga Europa

Petr Cech


DBasia.news –  Kiper Arsenal, Petr Cech, sangat kecewa dengan kekalahan 1-3 Arsenal dari Stade Rennais di leg satu 16 besar Liga Europa, Jumat (8/3) dini hari WIB.

Cech, 36 tahun, merupakan mantan pemain Rennes pada medio 2002-2004. Comeback Cech ke Rennes disambut oleh fans tuan rumah. Namun, hasil akhirnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Cech.

Arsenal kalah melalui gol Benjamin Bourigeaud, bunuh diri Nacho Monreal, dan Ismaila Sarr, yang diperkecil gol Alex Iwobi. Situasi semakin sulit bagi Arsenal karena mereka bermain dengan 10 pemain sejak Sokratis Papastathopoulos diusir wasit di menit 41.

Kartu merah itu dinilai Cech sebagai titik balik bagi Rennes asuhan Julien Stephan. Kiper yang akan pensiun di akhir musim nanti menilai kans Arsenal untuk lolos ke delapan besar Liga Europa cukup berat.

“Titik baliknya kartu merah karena mereka mampu mencetak gol dari tendangan bebas. Ketika kami tertinggal 10 pemain di babak pertama, itu semakin jauh lebih sulit,” tutur Cech, seperti dilansir dari laman resmi Arsenal.

“Kami tidak beruntung dengan gol kedua karena itu gol bunuh diri dari defleksi (Monreal), tapi saya pikir kami masih terus bertarung.”

“Saya pikir kekecewaan terbesar adalah gol ketika karena pada kedudukan 1-2, Anda pulang ke rumah dan Anda tahu ada hasil ketika Anda mencetak gol tandang, maka Anda bisa melaluinya. Kami masih bisa mengurangi defisit dua gol karena, pada akhirnya, gol yang kami ciptakan mungkin berperan besar, tapi kami menyulitkan diri kami sendiri,” terangnya.

Kekalahan 1-3 mengartikan bahwa Arsenal butuh kemenangan 2-0 atas Rennes di leg kedua nanti, yang berlangsung di Stadion Emirates, jika ingin lolos ke fase berikutnya.

Hal itu mungkin saja dilakukan Arsenal, dengan kualitas individu yang mereka miliki, plus Arsenal juga diperkuat kembali Alexandre Lacazette setelah menjalani sanksi akumulasi kartu. Namun, tidak akan mudah melawan Rennes yang tengah dalam momentum bagus.

“Kami harus bertahan dalam dan dengan gol kedua yang tidak beruntun, Anda bermain dan berpikir saya akan menerima hasil 1-2 karena akan ada kesempatan untuk menjadikannya 2-2. Lalu kami kalah 1-3 dan ini membuat segalanya rumit,” pungkas mantan kiper Chelsea tersebut.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?