DBasia.news – Brahim Diaz bergabung ke Real Madrid pada bursa transfer musim dingin Januari lalu dengan semangat besar. Bagi sang pemain, ia berharap bisa terus melonjakan kariernya.
Sedang klub, punya impian besar sebab baru mendapatkan salah satu bakat terbaik di dunia saat ini. Akan tetapi, masa sulit terus terjadi. Penderitaan seolah tiada habisnya.
Pada awal kedatangannya di Stadion Santiago Bernabeu, pelatih Santiago Solari hanya memberikannya waktu main 24 menit. Itu terbagi di tiga pertandingan, yang dua di antaranya pada Piala Raja. Setelahnya ia hanya sebatas menjadi penghangat bangku cadangan, bahkan kerap tak disertakan dalam rombongan tim yang hendak berlaga.
Pergantian pelatih ke Zinedine Zidane sempat kembali melahirkan asa. Brahim kali ini lebih dilirik, dan lebih diakui keberadaannya. “Dia adalah pemain yang bahagia jika bermain, dan saya suka pemain seperti itu, yang tidak takut untuk bermain. Dia juga punya kekuatan di kedua kakinya, dan punya kecepatan,” kata sang entrenador memuji.
Bukan sebatas ucapan, gelandang 20 tahun ini mendapat jatah main yang lebih banyak di bawah arahan pelatih Prancis. Ada 369 menit yang didapatkannya dari tujuh laga, yang di antaranya adalah empat kali starter dalam lima pertandingan terakhir La Liga musim lalu. Namun nahas bagi Brahim, cedera harus datang pada duel pamungkas.
Masalah hamstring diterima dan mengharuskannya menepi 20 hari. Konsekuensi pahit pun harus diterimanya pada hari ke-11. Namanya dicoret dari daftar pemain tim nasional Spanyol U-21 yang akan berjuang di Piala Eropa 2019 (yang akhirnya sukses jadi juara). Posisinya harus digantikan oleh winger milik FC Barcelona, Marc Cucurella.
Lembaran baru coba dibukanya di musim yang baru. Brahim sudah berada di area fasilitas latihan bersama Alvaro Odriozola, berapa hari sebelum waktu berkumpul pasca libur yang ditetapkan Madrid (8 Juni). Gelandang jebolan Akademi Malaga ini pun ikut serta dalam pemusatan latihan klub yang dilangsungkan di Montreal, Kanada.
Nasib sial kembali datang, penderitaan terus berlanjut, di sana ia malah kembali mengalami cedera. Hanya lima hari dijalaninya dengan penuh motivasi dan suka cita sebelum masalah bisep femoris kiri diterimanya. Perkara itu membuatnya melewatkan seluruh menit bermain yang dijalani Los Merengues –julukan Madrid– di laga uji coba.
Di 15 Agustus, Brahim mencoba bangkit, saat kembali mengikuti latihan penuh bersama rekan-rekan lainnya. Tapi Zidane tak mau berjudi, tak menyertakannya di laga pembuka La Liga, akhir pekan lalu. Nahasnya pada periode kosongnya, sekali lagi ia diterpa masalah fisik; cedera pinggul yang kini membuatnya kehilangan awal musim.
Sebulan berlalu, Brahim sudah terlihat berlatih bersama grup sejak Jumat (6/9). Dia dalam tahap akhir proses pemulihan untuk bisa kembali beraksi. Madrid menghitung mundur kembalinya sang pemain yang diyakini bisa memberikan banyak bantuan di tim.