DBAsia News

Peluang Fakhri Husaini Dipertahankan Sangat Besar

DBasia.news –  Tugas Fakhri Husaini sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 sementara sudah selesai, usai Timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.

Kepastian ini didapat usai Timnas Indonesia U-19 menduduki juara Grup K dengan raihan 7 poin dari 3 laga. Satu poin tambahan didapat usai menahan imbang 1-1 Korea Utara U-19, pada laga pamungkas Grup K Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (10/11).

Fakhri Husaini pun kembali melakukan aktifitasnya sebagai pegawai PT Pupuk Kaltim. Kontraknya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 berakhir Desember 2019 ini.

PSSI akan segera menentukan masa depan Fakhri Husaini. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, menegaskan peluang Fakhri Husaini tetap menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19 sangat besar. Ia menyebut mantan pemain Timnas Indonesia era 1990-an itu merupakan pelatih bagus.

“Kami nanti akan rapatkan dengan tim, untuk mengambil langkah apa yang bisa kami lakukan nanti.
Bagus, bagus sekali (kinerja Fakhri Husaini),” kata Iwan Bule.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, juga mengatakan peluang Fakhri Husaini sangat besar di Piala Asia U-19 2020. Fakhri Husaini bersama Indra Sjafri merupakan pelatih lokal yang sudah bisa bersaing di 8 besar Asia.

“Nanti pak Ketum akan lakukan evaluasi, jadi secara teknis dulu, area evaluasi itu kalau teman-teman pelajari jenjang melalui teknis dulu, dengan area departemen teknik. Kita punya sekarang Bader Ahmad dari Kuwait untuk instruktur Pro AFC yang kerja sama dengan PSSI, kemudian pak Danurwindo akan lakukan evaluasi secara teknis dulu. Jadi, pas itu dulu. Nanti evaluasi dan rekomendasi akan disampaikan kepada ketum dan ke depan Exco. Nanti planning dan persiapan ke depan, nanti kita putuskan,” kata Ratu Tisha.

“Positif pastinya (penilaian kinerja Fakhri Husaini). Maka dari itu, kami harus membantu level coach kita di Asia, baru coach Fakhri dan Indra yang berpengalaman hingga 8 besar Asia. Untuk furthermore kita belum punya experience itu. Jadi kita harus support coach lokal kita,” tambahnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?